Kamis, 30 April 2020 | 11:36 Wita

Mari Sibukkan Diri dengan Quran

Editor: Firman
Share

Oleh: Ust Ir H Abd Majid MA, Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Sungguh kita patut bersyukur bisa mendapatkan bulan Ramadhan tahun ini. Bulan Ramadhan bulan yang penuh keberkahan, salah satu keberkahan yang utama yakni sebagai bulan diturunkannya alquran.

Allah تبارك وتعالى telah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” [al-Baqarah/2: 185]

Dari ayat ini juga menyebutkan Ramadhan sebagai bulan furqon atau pembeda. 

Sehingga menjadi Ramadhan menjadi bulan yang mulia. Karena quran merupakan petunjuk manusia yang menjelaskan segala yang apa ada di kehidupan ini. Juga sebagai pembeda, yang membedakan seorang itu berislam dengan baik atau tidak, hanya jika telah melaksanakan nilai-nilai quran dalam kehidupannya.

Sehingga kedatangan dan kehadiran Ramadhan harus membuat kita bergembira. Bentuk kegembiraanya yakni memanfaatkan Ramadhan dan mengisinya dengan kesibukan berinterksi bersama quran, salah satunya kita giatkan tadarus quran.

Juga dengan berusaha membentuk diri dengan melaksanakan nilai quran.

Allah ta alla dalam surat Fatir Ayat 29 berfirman 

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (quran) dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

Itulah mengapa alquran identik dengan seluruh aktivitas dan kesibukan dalam Ramadhan. Kesibukan terbanyak orang shaleh terdahulu yakni membaca quran dengan dilipatgandakan.

Imam Syafii menamatkan bacaan qurn 60 kali atau 2 kali dalam sehari semalam. Imam Malik menghentikan tarbiyah dan majelis ilmunya agar bisa fokus tadarus

Karena membaca dan memahami kandungan quran sangat lenting dalam membentuk kepribadian dan karakter seorang muslim.

Dalam surah Al-Qalam, ayat 1-7 Allah menjelaskan

ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (1) مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ (2) وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ (3) وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ (4) فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ (5) بِأَيِّكُمُ الْمَفْتُونُ (6) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (7)

Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang gila. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ayat ini kemudian membuat Rasululkah menjadi merasa yakin betapa Islam yang berwahyukan quran dari Allah memastikan kehidupan seseorang hamba hanya bisa baik jika berpedoman pada wahyu Allah yakni alquran.

Bahwa jaminan orang berquran itu balasan dan ganjaran tak pernah putus. Juga akan tampil atau memiliki akhlak sangat mulia.

Maka jangan lewatkan Ramadhan ini sebagai bulan quran untuk kita beraktivits dan sibuk dengan quran atau berusaha mengamalkan nilai-nilai quran.

Tentunya dengan rajin bertadarus. Jika biasanya kita hanya mampu khatamkan 1 juz per hari maka di Ramadhan ini kita lipatgandakan hingga 5 kali khatam. Insya Allah.■ fir

*) Dari tauziah singkat di (klik) Al Bayan Makassar TV


Tags:

BACA JUGA