Kamis, 23 April 2020 | 18:46 Wita

Syukur Nikmat Ramadhan

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Syamril, Direktur Sekolah Islam Althirah

HidayatullahMakassar.id — Bersyukur kepada Allah karena kita masih diberi kehidupan dan dapat memasuki bulan Ramadhan. Bulan istimewa. Bisa jadi ada saudara, keluarga, tetangga dan teman yang tahun lalu masih bersama kita di bulan Ramadhan. Sekarang telah meninggal dunia.

Bersyukur kepada Allah karena kita masih diberi kesehatan. Ada banyak orang yang terbaring sakit di rumah sakit atau di rumahnya. Tak bisa berpuasa karena sakit. Kesehatan adalah nikmat yang sering dilupakan sehingga Rasulullah mengingatkan khusus dalam sabdanya “Ada dua nikmat yang sering dilupakan yaitu kesehatan dan waktu luang”.

Bersyukur kepada Allah karena kita masih diberi keimanan yang membuat kita memasuki Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Bahagia karena melaksanakan perintah puasa dan ibadah lainnya. Banyak orang yang masih hidup sehat di bulan Ramadhan tapi tidak menjalankan perintah puasa. Bukan karena tidak sanggup. Tapi karena tak ada iman di dalam hatinya.

Bersyukur kepada Allah karena Allah masih memberikan rezeki harta yang dapat mencukupi kebutuhan. Masih ada penghasilan tetap yang diterima di tiap awal bulan. Kita masih dapat memenuhi kebutuhan pokok bahkan dapat berbagi dengan orang lain. Banyak orang yang memasuki Ramadhan dalam keadaan di PHK tak punya lagi penghasilan tetap.

Bersyukur kepada Allah karena kita hidup di Indonesia dalam keadaan aman. Meskipun ada wabah Covid 19 sehingga kita tidak bisa shalat ke masjid tapi masih bisa tarawih di rumah bersama keluarga.

Apa yang diharapkan oleh Allah dari seluruh nikmat yang telah Allah anugerahkan tersebut? Pertama, kita diperintahkan untuk senantiasa ingat kepada-Nya. Allah berfirman :

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (Q.S. Al Baqarah : 152)

Salah satu cara untuk mengingat Allah yaitu menjalankan shalat. “… dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Q.S. Thaha : 14).

Mari perbaiki kualitas dan kuantitas shalat kita sebagai jalan ingat kepada Allah wujud syukur kepada-Nya. Rasulullah yang telah dijamin masuk surga, diampuni seluruh dosanya masih tetap shalat tahajjud sampai kakinya bengkak. Ditanya oleh istrinya Aisyah mengapa seperti itu shalatnya padahal sudah dijamin masuk surga. Apa jawaban Rasulullah “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?”

Selanjutnya wujud syukur nikmat yaitu menjaga dan memanfaatkan nikmat tersebut sesuai tujuannya. Mari gunakan waktu sebaik-baiknya untuk hal yang bermanfaat. Jaga kesehatan dengan makanan halalan thayyibah dan olahraga. Belanjakan harta untuk hal yang berguna. Bantu kaum dhuafa yang membutuhkan.

Bagi yang status karyawan, mari bekerja dengan baik sesuai tupoksi masing-masing. Berikan kinerja yang maksimal agar perusahaan terus maju dan berkembang. Jauhkan diri dari perilaku menyimpang yang dapat merugikan perusahaan.

Bagi kita semua warga Indonesia. Mari jaga perdamaian dan persatuan. Hindarkan diri dari perilaku saling fitnah.

Akhirnya sebagai wujud syukur nikmat Ramadhan maka mari bertekad jadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan yang terbaik. Di tengah wabah Covid 19 mari tetap berusaha lakukan yang terbaik.

Isi hari harinya dengan ibadah terbaik. Puasa, shalat, infak, zakat, menuntut ilmu, silaturrahmi online. Semuanya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga kita keluar dari bulan Ramadhan menjadi manusia yang terbaik. Manusia yang bertakwa. Amin.■


Tags:

BACA JUGA