Senin, 17 Februari 2020 | 14:59 Wita
Huru Hara Akhir Zaman Sebagai Ujian Karena Kepentingan Syahwat
■ Catatan Taklim Ust Ahmad Zainuddin al Banjary
HidayatullahMakassar.id — Akibat kepentingan syawat manusia lalai dari tugasnya sebagai ciptaan Allah ta alla yang menciptakan dan diperintahkan untuk beribadah kepaadaNya.
Dari kegentingan huru hara akhir zaman banyak perempuan-perempuan yang mempertontonkan dirinya melalui media social seperti melakukan goyang dua jari yang sedang bermain aplikasi media social seperti Tiktok, lihat saja kebanyakan bermain aplikasi ini adalah perempuan dengan goyanan yang tidak berfaedah.
Bahkan sebagian dari mereka didukung oleh keluarga sendiri, ingat sebagai kepala keluarga akan bertanggungjawab di hadapan Allah di setiap kalian adalah pemimpin yang menjaga istri, anak-anaknya di hadapan Allah kelak.
Orang tua akan ditanya kepada Allah sebelum istri-istri dan anak-anaknya kepada Allah dan sadar bahwa ada istilah anak yang durhaka kepada orang tua dan orang tua durhaka kepada anaknya.
Pengaruh huru hara akhir zaman inilah yang akan menjadi pertanggungjawaban kelak seperti member fasilitas internet kepada anaknya, kelak ia mati akan menipu anaknya akbat memberikan fasilitas internet dan inilah yang dinamakan ujian syahwat.
Yang harus dipahami fitnah shubhat, jikalah ujian syahwat datang kepadanya lawanlah dengan sabar, orang tua melarang anak-anaknya untuk tidak memberikan akses menggunakan media sosial lawanlah dengan sabar.
Akibat huru hara akhir zaman adalah, jauh dari beribadah kepada Allah, Al quran, hadits, dzikir, majelis ilmu dan sholat. padahal salah satu benteng untuk melawan huru hara akhir zaman, kegentingan akhir zaman yaitu beribadah kepada Allah ta alla.
Hadits yang diriwatkan Imam Tabhrani, Rasulullah SAW bersabda: “Beribadah saat dalam keadaan genting itu seperti pahalanya berhijrah kepadaku, (jadi kata Rasulullah seperti berhijrah dari kota Makkah ke kota Madina maka akan diampuni)”.
Saat Abbas Ibnu Amr ra saat mau masuk Islam kemudian ia meminta syarat kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah aku mau masuk Islam aku mau hijrah denganmu asalkan dosaku diampuni, Kemudian Rasulullah SAW menjawab “Apakah kamu tidak tahu bahwa masuk Islam akan menghapuskan dosa sebelumnya, hijrah menghapuskan dosa sebelumnya”.
Berarti beribadah saat genting saat huru hara banyak dan kekacauan maka itu seperti pahala berhijrah kepada nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam.
Jangan terlalu sibuk membuat komentar di status media sosial tentang apa yang terjadi di tengah-tengah Anda terutama yang Anda bukan pada kapasitasnya.
Diriwatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya itu orang yang dijauhkan dari tuhan demi kegentingan”.
Dalam melawan keadaan genting jangan ikut-ikutan tetapi perbanyak beribadah kepada Allah, perbanyak bacaan quran, perbanyak hafalan quran, perbanyak dzikir, dzikir pagi sore.
Apa gunanya umur sudah 30-40 tahun masih hafal 3 kul, masih ada waktu maka perbanyaklah hafal Quran.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim).■ iqra
*) Dari Taklim Spesial di masjid UNM
TERBARU
-
Difasilitasi BI Green House, Santri Putri Al Bayan Kembangkan Minat Berkebun
23/01/2025 | 18:25 Wita
-
Alhamdulillah.. Ketua STAI Al Bayan Tuntaskan Studi Doktoral
23/01/2025 | 06:46 Wita
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita