Jumat, 25 Juli 2025 | 20:41 Wita
Rejuvenasi Sesungguhnya: Alih Konsepsi dan Generasi

Oleh : Ahmad Anshor C.EQ, Pengurus Ponpes Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu
OPINI, HidayatullahMakassar.id — Rejuvenasi bukan semata pergantian usia atau regenerasi biologis, melainkan proses transformasi mendalam: alih konsepsi dan alih generasi.
Inilah rejuvenasi sejati—ketika semangat perjuangan tidak hanya diwariskan dalam bentuk struktur dan sistem, tetapi dalam bentuk ruh, prinsip, dan cara pandang yang membentuk arah gerak dan fondasi amal.
Konsepsi Hidayatullah: Jati Diri Perjuangan
Di tubuh Hidayatullah, konsepsi bukan sekadar teori. Ia adalah jati diri. Ia adalah “GPS ideologis” yang menuntun arah gerakan, bahkan ketika jalan tampak gelap atau penuh tikungan. Maka, alih generasi tanpa alih konsepsi hanyalah tubuh tanpa ruh—aktif bergerak namun kehilangan orientasi.
Konsepsi Hidayatullah berakar pada iman dan amal. Ia diwujudkan dalam tiga gerakan fundamental yang membentuk wajah Harakah Jihadiyah Hidayatullah:
- Tarbiyah (Pendidikan Ideologis dan Pembinaan Kader):
Membentuk manusia dalam kerangka Rabbani, menjadikan individu berkarakter Qur’ani dan berpandangan strategis, bukan sekadar menguasai keterampilan teknis. - Dakwah (Transformasi Sosial dan Perubahan Budaya):
Dakwah dalam paradigma perubahan, bukan sekadar penyampaian. Dakwah yang membidik akar masalah umat, menanam nilai, dan membentuk sistem nilai baru di tengah masyarakat. - Jihad (Gerakan Perubahan dan Pengorbanan Terencana):
Jihad di sini adalah puncak kedewasaan perjuangan: kesiapan untuk totalitas dalam perubahan. Ia bukan sekadar keberanian fisik, tetapi keberanian berpikir besar, berkorban besar, dan mengambil risiko besar demi cita-cita Ilahiyah.
Dimensi Kader: Konsepsi dan Praksis
Dalam kerangka perjuangan ini, kader bukan sekadar “anggota”, tetapi agen perubahan yang dibentuk dengan dua dimensi utama:
- Konsepsi (Mindset dan Ideologi):
Kader yang unggul memiliki pemahaman mendalam tentang arah gerak dan visi besar gerakan. Ia mampu menafsirkan realitas berdasarkan worldview Islam dan merumuskan respons strategis berdasarkan konsepsi perjuangan Hidayatullah. - Praksis (Gerakan Nyata dan Implementasi Strategis):
Konsepsi tanpa praksis adalah wacana kosong. Maka kader juga dituntut untuk mampu menerjemahkan ide dalam bentuk program, sistem, dan perubahan nyata di lapangan.
Keseimbangan antara konsepsi dan praksis inilah yang melahirkan kader militan—bukan hanya kuat di medan, tetapi juga tajam dalam berpikir dan visioner dalam bertindak.
Mewariskan dengan Memurnikan
Alih generasi tanpa alih konsepsi hanya akan menciptakan pewaris tanpa warisan ruhani. Sebaliknya, alih konsepsi tanpa regenerasi akan menciptakan ide tanpa pelanjut. Maka rejuvenasi dalam tubuh gerakan haruslah menjadi proyek bersama: memurnikan konsepsi, membentuk generasi.
Pertanyaannya kini:
Apakah kita sedang melanjutkan gerakan, atau sekadar menggantikan posisi?
Apakah generasi baru kita hanya tahu “apa yang dilakukan”, atau sudah memahami “mengapa itu dilakukan”?
Rejuvenasi sejati menjawab dua pertanyaan itu dengan satu kata: melanjutkan dengan kesadaran ideologis.(*)

TERBARU
-
Rejuvenasi Sesungguhnya: Alih Konsepsi dan Generasi
25/07/2025 | 20:41 Wita
-
Abdullah Said, Doa yang Menuntun Langkah
25/07/2025 | 20:19 Wita
-
Abdullah Said, Diambang Jendela Takdir
22/07/2025 | 20:28 Wita
FOTO

Galeri – Powerfull Ramadhan di Ponpes Al Bayan Bersama Tokoh Muda
17/03/2025 | 07:19 Wita
Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan
23/02/2025 | 06:20 Wita
Galeri – Visitasi Asesmen Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan
09/01/2025 | 20:50 Wita