Minggu, 29 Juni 2025 | 03:45 Wita
Spirit Muharram : Wadi Barakah Darul Hijrah

HidayatullahMakassar.id — Ust Dr H Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar MSi, Dewan Pertimbangan Hidayatullah dan Ketua Badan Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, menyampaikan spirit Muharram dan tausyiah subuh perdana di Masjid Hilal Burhanuddin juga berkesempatan menyampaikan sekilas makna hijrah Rasulullah pada sambutan peresmian masjid tersebut. Berikut petikannya :

Pembangunan masjid ini (Masjid Hilal Burhanuddin Wadi Barakah) sesungguhnya lebih cepat dari rencana. Setahun lalu hanya tiang saja yang mampu pengurus dirikan, dan itu tentunya bentuk ikhtiar dan sebagai doa.
Tadi di shalat lail pukul 03.00 Wita, dihadiri para malaikat yang penuh sesak (sebagaimana faedah dari hadits Rasulullah tentang keutamaan shalat lail), masjid ini telah diresmikan secara spiritual. Besok pagi, oleh Bupati Maros sebagai seremonial peresmiannya.
Peresmian bertepatan dengan hari yang khusus 1 Muharram tahun baru Islam dan sayyidul ayyam hari Jumat.
(Pendiri Hidayatullah) Ust Abdullah Said mengatakan jam kerja orang (kader) Hidayatullah itu mulai sejak shalat lail. Dan itu sekaligus sebagai pekerjaan utama.
Kinerja dimulai dari shalat lail yang merupakan waktu terbaik untuk ibadah dan beristigfar hingga merencanakan pekerjaan.
(Di kampus Hidayatullah Depok, shalat lail yang merupakan salah satu amalan dari Gerakan Nawafil Hidayatullah/GNH) diukur sebagai kinerja yang berimplikasi pada gaji pengurus dan staf. Tentunya tidak terlalu tepat tapi sebagai bentuk tarbiyah atau pembiasaan terutama pada kader muda merupakan hal yang baik.
Apalagi shalat lail merupakan manhaj (metode perjuangan) kita (perintah dalam surah Al Mujammil), sehingga merupakan hal yang “wajib”. Secara historis juga shalat lail itu shalat wajib selama 10 tahun sebelum ada perintah shalat lima waktu kepada Rasulullah.
Kita berharap tempat ini (Wadi Barakah) merupakan bagian secara simbolik mempraktikan mainstream gerakan Hidayatullah, dakwah. Di atas sana (Ponpes Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu) untuk mainstream gerakan tarbiyah.
Makanya bagaimana terselenggara program al Quran Camp dengan wisata quran dan pembelajaran quran bisa optimal dilaksanakan di Wadi Barakah.
Ditambah dengan outbond dengan program karakter building berbasis nilai quran. Wadi Barakah tidak akan menjual tiket satu-satu kepada pengunjung sebagaimana tempat wisata umumnya. Tapi mengundang komunitas, sekolah, keluarga dan kelompok.
Wadi Barakah juga saya berharap menjadi pusat tarbiyah internal Hidayatullah. Per halaqah rutin menggelar mabit di sini.
Selanjutnya kita akan melengkapi dengan sarana latihan panahan, olahraga berkuda, dan kolam renang.
Karena kita tak boleh membiarkan kader hanya berorientasi karir di BMH dan guru saja. Walau sebagai lembaga perjuangan memang membutuhkan uang melalui BMH dan tenaga guru karena tak ada Islam tanpa ilmu/guru.
Hanya saja kualitas guru yang kita inginkan menjadi seorang kader dengan kualitas spiritual, kekuatan mental maupun fisik dan intelektualitas sebagai keunggulan.
Tempat ini (Wadi Barakah) bisa juga sebagai darul hijrah.
Maka perlu kita pahami apa itu hijrah. Karena betapa banyak ayat tentang perintah dan amalan hijrah yang perlu kita pahami dan amalkan.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 218 Allah ta’alla berfirman
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah menyebut orang yang berhijrah dan orang yang menolong merupakan orang yang sesungguhnya beriman.
Karena di sini (Wadi Barakah dan kampus-kampus Hidayatullah) bisa lebih menegaskan program yang berbasis iman, jihad, jamaah. Maka di sini di tempat ini ada spirit hijrah.
Apalagi jika dikaitkan dengan spirit Ashabul Kahfi. Yakni dengan kualitas imannya maka mereka berhijrah tanpa berjihad maka Allah tetap memenangkannya.
Di surah Al-Kahfi ayat 16 Allah berfirman
وَإِذِ ٱعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ فَأْوُۥٓا۟ إِلَى ٱلْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُم مِّن رَّحْمَتِهِۦ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًا
Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.
Jadi kalau kita masuk “gua” menepi ke hutan karena kita hindari kemaksiatan, kedholiman penguasa, maupun kemusrikan di tempat awal maka Allah akan siapkan sarana dan memberikan fasilitas pertolongan dari rahmannya.
Saya selalu wirid kan ayat ini, diniatkan agar Wadi Barakah bukan menjadi tempat rekreasi seperti orang lain kembangkan yang sekedar untuk bersenang-senang
Tapi ini adalah mujahadah kita dengan kedholiman dan kemusrikan di luar sana, maka kita hijrah dulu dan bikin tempat untuk membentuk kader.
Kita ingin ada proses keimanan, spiritual, perjuangan yang tumbuh di Wadi Barakah.
Spirit dan niat ini juga yang pertemukan saya dan pak Muaz (Direktur Wadi Barakah Muaz Yahya), yang seorang arsitek nasional, dan pak Firi jurnalis senior, mau berlelah-lelah mencangkul kerja bakti di sini.
Bahwa Allah memberikan jaminan jika kita hijrah dengan semangat karena tak tahan dengan kemaksiatan dan kemusrikan di tempat kita atau di pekerjaan kita tak kuat dengan dosa-dosa maka berhijrah.
Jadi kurang apa janji Allah seperti itu. Filosofi ini yang harus jadi spirit pengurus Hidayatullah serta badan usaha pondok pesantren dan lainnya.
Ini bukan wisata umum. Karena paket andalan nanti paket mabit. Irama spiritualnya yang harus kita jaga.
Beda orang beriman dan kafir dalam hal rejeki dari sifat rahimNya, kasih sayang Allah.
Di sinilah spiritualnya.Yang semua dijamin. Maka celaka betul kalau ada orang stres karena rumah, kendaraan dan kekayaan karena sudah Allah jamin dengan rahmanNya.
Apa bedanya kita berada di masjid dengan gedung mewah. Yakni kita meyakini ada Allah yang menggerakkan. Keyakinan ini yang mahal.
Malaikat tak mengaji maka mencari dan berkerumun di tempat orang mengaji, shalat lail. Kita harus enjoy dengan amalan dan keshalihan ini.
Kalau sudah enjoy berarti kita telah berjamah. Selain tentunya ciri lain berjamaah itu siap memimpin dan dipimpin, siap mengatur dan siap diatur.
Ada 100 ribu shahabat Rasulullah di Madinah namun hanya 10 ribu yang meninggal dan dikuburkan di Madinah. Sebanyak 90 persen shahabat lainnya berdakwah berjuang dan tak pulang ke Madinah.
Di surah At Taubah ayat 10 menekankan betapa Allah mengecam orang yang berharta dan sehat fisik tapi tak pergi perang. Padahal hanya dua jenis orang yang tak diizinkan berjuang yakni orang sakit dan miskin tak mampu membiayai dirinya saat berjihad.
Antara iman dan harta tak bisa dibanding. Jadi tak bisa dinilai iman dari sumbangan harta semata.
Makna lain hijrah sebagaimana kisah hijrah Rasulullah ke Madinah. Saat tiba di Madinah hal pertama diperintahkan kepada ummat yakni sebarkan salam, beri makan orang lain, sambungkan silaturahmi dan shalatlah di malam hari ketika orang lain tertidur.(amc)
*) Ditranskrip dan disarikan oleh tim AMC.

TERBARU
-
Abdullah Said, Nyala yang Menghilang
29/06/2025 | 08:21 Wita
-
Spirit Muharram : Wadi Barakah Darul Hijrah
29/06/2025 | 03:45 Wita
-
Masjid Hilal Burhanuddin Diresmikan Bupati Maros, Ust Aziz : Kecerdasan Mempersiapkan Akhirat
28/06/2025 | 10:44 Wita
FOTO

Galeri – Powerfull Ramadhan di Ponpes Al Bayan Bersama Tokoh Muda
17/03/2025 | 07:19 Wita
Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan
23/02/2025 | 06:20 Wita
Galeri – Visitasi Asesmen Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan
09/01/2025 | 20:50 Wita
Galeri – Suasana Kedatangan Santri Baru Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar
15/07/2023 | 22:16 WitaTERPOPULER
-
1
Resmikan Fasilitas di Wadi Barakah, Bupati Maros Sebut Hidayatullah Perintis Pengembangan Tompobulu
-
2
Abdullah Said, Ruh yang Tak Ingin Terkubur Lari Bukan Untuk Diri
-
3
Abdullah Said, Nyala yang Menghilang
-
4
Masjid Hilal Burhanuddin Diresmikan Bupati Maros, Ust Aziz : Kecerdasan Mempersiapkan Akhirat
-
5
Spirit Muharram : Wadi Barakah Darul Hijrah