Rabu, 14 Mei 2025 | 16:15 Wita
Abdullah Said, Perahu Dakwah Menembus Zaman

SOSOK, HidayatullahMakassar.id — Dari dermaga sunyi di ujung timur pulau Jawa, Muhsin dan sahabatnya kembali menantang cakrawala.
Lautan biru membentang tak bertepi, menyapu lambung kapal yang bergerak perlahan ke arah barat.
Angin pelabuhan Surabaya mengantarkan mereka ke dermaga padat Tanjung Priok, ke jantung riuh Ibu Kota—Jakarta, kota yang tak pernah tidur.
Di tengah deru kapal dan aroma asin laut, Muhsin menatap cakrawala yang berkilau diterpa matahari sore.
Di sebelahnya, Usman Palese memandang ke cakrawala sambil menggenggam secangkir kopi hangat yang mereka beli dari warung kecil di dek bawah.
“Usman,” ujar Muhsin, suaranya lembut diterpa angin, “Kau percaya bahwa laut ini pun bisa jadi madrasah?” Usman tertawa kecil.
“Kalau di darat kita belajar dari kitab, di laut kita belajar dari langit. Sama-sama dari Tuhan.”
Muhsin tersenyum. “Dan ombak ini… mengajarkan kita untuk tidak pernah diam, ya?” Usman mengangguk, menyesap kopinya.
“Kadang aku pikir, Muhsin, kita ini seperti perahu kecil. Tapi entah kenapa, selalu merasa bisa menyeberangi samudera.”
Setibanya di Jakarta, mereka berdua menetap di daerah Kali Baru, kawasan Tanjung Priok yang dipadati para perantau Bugis.
Di antara sempitnya gang-gang dan suara azan dari masjid kecil, Muhsin menemukan kembali denyut kampung halamannya dalam dialek dan dalam semangat.
Dia temukan di rumah pamannya Ramli Yakub, sepupunya Nurdin Djafar, sepupunya serta keponakannya Achmad Dahlan Abdullah; mereka menjadi tonggak yang menopang kerja-kerja sunyi Muhsin selama berada di jakarta.
Bersama Ustadz As’ad El Hafidy, ia menghidupkan kursus muballigh di Masjid Nurul Jihad. Malam-malam yang semula sunyi kini penuh dengan suara tadarus dan diskusi keislaman.
Remaja dan orang tua duduk bersisian, menadah ilmu dan menyulam semangat dakwah. Di balik tembok masjid yang sederhana itu, ruh pengkaderan kembali menyala.
Saat malam, setelah sesi kursus muballigh di Masjid Nurul Jihad, Muhsin duduk di serambi masjid bersama Ustadz As’ad El Hafidy.
“Antum perhatikan,” kata Ustadz As’ad sambil mengelap kacamatanya, “anak-anak muda di sini cepat sekali tangkapannya. Tapi kalau tidak diarahkan, bisa hanyut ke mana saja.” Muhsin mengangguk.
“Maka tugas kita bukan hanya menyampaikan, tapi juga menjaga arah angin layar mereka.”
Namun, tak lama berselang, Muhsin memutuskan kembali ke Makassar. Anging Mammiri yang lembut seakan memanggil pulang.
Di kota yang telah membentuk dirinya, ia kembali bersua dengan K.H. Ahmad Marzuki Hasan di kompleks pendidikan Muhammadiyah, di samping Masjid Raya.
Muhsin melangkah pelan di pelataran Masjid Raya Makassar, menyusuri lorong kenangan menuju Kompleks Pendidikan Muhammadiyah.
Hatinya penuh debar, bukan karena lelah, tapi karena rindu yang menggumpal. Di sana, berdiri seorang lelaki tua berjubah putih, dengan sorot mata yang tak pernah redup meski usianya terus maju.
“Assalamu’alaikum, Ustadz…” suara Muhsin lirih, seperti anak yang kembali pulang. Ustadz Marzuki Hasan berbalik, senyumnya mengembang.
“Wa’alaikumussalam, Muhsin… akhirnya angin membawamu kembali.” Mereka saling meraih tangan, lalu berpelukan dalam sunyi yang sarat makna.
“Jawa telah memberimu bekal?” tanya Ustadz Marzuki, menatap wajah pemuda yang dulu ia restui ke Jawa sebagai benih harapan.
Muhsin mengangguk. “Banyak yang saya dapat, Ustadz. Tapi justru semakin saya belajar, semakin saya merasa kecil.”
Sang Kiai tertawa kecil, lembut.
“Begitulah ilmu, Muhsin. Ia bukan membuat kita merasa tinggi, tapi membuat kita lebih tahu cara merunduk.” Mereka berjalan berdua menyusuri lorong madrasah yang sore itu lengang.(bersambung/*)
Oleh: Dr Abdul Kadir Mahmud MA, Direktur STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar

TERBARU
-
Abdullah Said, Perahu Dakwah Menembus Zaman
14/05/2025 | 16:15 Wita
-
STAI AlBayan Hidayatullah Makassar Wisuda Perdana. Ust Aziz Orasi Ilmiah tentang Ulil Albab
10/05/2025 | 20:36 Wita
-
Gelar Akademik, Ulil Albab dan Aplikasi Ilmu
10/05/2025 | 17:18 Wita
FOTO

Galeri – Powerfull Ramadhan di Ponpes Al Bayan Bersama Tokoh Muda
17/03/2025 | 07:19 Wita
Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan
23/02/2025 | 06:20 Wita
Galeri – Visitasi Asesmen Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan
09/01/2025 | 20:50 Wita