Minggu, 23 Februari 2025 | 06:30 Wita
Abdullah Said, Jejak Ilmu di Jalan Dakwah

HidayatullahMakassar.id — Di tengah kesibukannya berdakwah, Muhsin tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang telah dimilikinya.
Ia sadar, seorang dai bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga harus memiliki pemahaman mendalam agar setiap kata yang diucapkan memiliki bobot dan keberkahan.
Setiap waktu luang yang dimilikinya, ia manfaatkan untuk berguru kepada para ulama besar di Kota Makassar.
Ia mendalami ilmu agama di bawah bimbingan KH Abdul Malik Ibrahim, sosok yang telah lama mengarahkannya dalam memahami bahasa Arab.
Namun, pencariannya tidak berhenti di sana. Muhsin juga berguru kepada KH Abdul Jabbar Asiri, seorang ulama yang dikenal tajam dalam ilmu fikih dan memiliki pemikiran yang luas dalam bidang dakwah.
Dari beliau, Muhsin belajar bahwa berdakwah bukan sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga memahami karakter dan kondisi umat.
Dari KH Marzuki Hasan, Muhsin menyerap semangat perjuangan dan pemikiran dalam Islam. Sang ulama mengajarkan bahwa Islam bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga tentang membangun peradaban dan memperjuangkan Islam.
Sementara dari H Fathul Muin Daeng Maggading, ia mempelajari kedalaman akhlak dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dakwah.
Dan tak kalah pentingnya, Dr S Majidi membuka wawasannya tentang bagaimana Islam dan ilmu pengetahuan harus berjalan beriringan.
Keempat ulama terakhir ini begitu dihormati dalam Organisasi Muhammadiyah, hingga dikenal dengan sebutan “Imam Yang Empat.” Muhsin merasa beruntung bisa menimba ilmu langsung dari mereka.
Setiap kali selesai menuntut ilmu, ia merasa semakin haus akan pemahaman baru. Malam-malamnya dihabiskan untuk menelaah buku-buku bacaan, mengulang pelajaran, dan merenungkan apa yang ia pelajari.
“Ilmu itu seperti air,” ucap KH Abdul Malik suatu hari, saat Muhsin bertanya kapan seseorang bisa merasa cukup dalam belajar. Muhsin menatap gurunya dengan penuh rasa ingin tahu.
“Jika kau merasa cukup, maka kau akan berhenti mengalir. Dan air yang berhenti mengalir, lama-lama akan keruh,” lanjut sang guru dengan senyum bijak.
Sejak saat itu, Muhsin bertekad untuk terus belajar, dan terus menuntut ilmu. Sebab ia yakin, dakwah yang baik lahir dari pemahaman yang mendalam, dan seorang dai sejati adalah mereka yang tidak pernah berhenti belajar.
Suatu sore menjelang Maghrib, Muhsin Kahar dan ayahnya, Kiai Abdul Kahar Syuaib, melangkah menyusuri jalan menuju Masjid Raya Makassar.
Udara sore yang sejuk membalut perjalanan mereka, sementara suara adzan yang bergema di kejauhan seolah menjadi panggilan lembut yang menuntun langkah-langkah mereka.
“Masjid bukan sekadar tempat shalat, Nak,” kata Kiai Abdul Kahar sambil menatap putranya dengan penuh makna. “Di sini, kita belajar, menimba ilmu, dan memperkuat iman.”
Muhsin mengangguk. Baginya, masjid adalah ruang belajar tanpa batas. Setiap selepas Maghrib dan Subuh, ia duduk menyimak ceramah para ulama, menyerap ilmu fikih, tafsir, dan hadis.
Muhsin berpindah dari satu majelis ke majelis lainnya, ia mengamati dan menyerap ilmu, bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari keteladanan para ulama.
Setiap langkahnya di masjid bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ilmu dan penguatan iman yang semakin membentuk dirinya. (Bersambung ke seri 14/*)
*) Oleh: Dr Abdul Qadir Mahmud MPdI, Ketua STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar


TERBARU
-
Abdullah Said, Jejak Ilmu di Jalan Dakwah
23/02/2025 | 06:30 Wita
-
Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan
23/02/2025 | 06:20 Wita
-
Urgensi Militansi Kader Perjuangan
23/02/2025 | 06:07 Wita
FOTO

Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan
23/02/2025 | 06:20 Wita
Galeri – Visitasi Asesmen Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan
09/01/2025 | 20:50 Wita
Galeri – Suasana Kedatangan Santri Baru Ponpes Al Bayan Hidayatullah Makassar
15/07/2023 | 22:16 Wita
Galeri Foto – Keceriaan dan Kegembiraan Penutupan Jamwil III Pandu Hidayatullah se-Sulsel
01/11/2022 | 19:01 WitaTERPOPULER
-
1
Ramadhan, Hadiah Istimewa Hanya untuk Orang Beriman
-
2
Studi Banding Pimpinan Al Bayan Islamic School, Penguatan Program Quran dan Adab
-
3
Ibadah Ramadhan: Antara Iman dan Ihtisab
-
4
Abdullah Said, Menjemput Cahaya di Jalan Dakwah
-
5
Galeri – Powerfull Ramadhan Bersama Al Quran, Tarhib Ramadhan Al Bayan