Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:54 Wita

Obituari Ust Khaeril : Sang Ketua DPW Sulutenggor Pertama

Editor: admin
Share

Oleh : Ust Akib Junaid Kahar, Dewan Mudzakarah Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id

إِنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Ust Khaeril Baits, sosok senior yang penyantun, murah senyum dan humoris telah kembali kepada Sang Pencipta pada malam Jumat, 8 Rabiul Akhir 1446 bertepatan dengan 10 Oktober 2024.

Terlalu banyak kenangan yang membuat saya kesulitan untuk menuangkannya secara terperinci, selama kami berinteraksi dengannya.

Pertama mengenal sosoknya di 1990, saat kami membersamai Alm. Ust Abdullah Said melakukan silaturahim ke beberapa tokoh di Sulsel, sekaligus safari dakwah di beberapa titik di Kota Makassar, khususnya di kalangan mahasiswa dan dosen, serta puncaknya seminar Akbar di Kampus IKIP Makasar.

Pada 1995, saat kami bertugas di Palu Sulawesi Tengah, pertemuan kami dengan Ust Khaeril semakin intens, sebab sama-sama bertugas dalam satu koordinasi, yakni wilayah Sulawesi, yang saat itu diketuai oleh Ust Abdul Aziz Qahar Mudzakkar.

Ketika Hidayatullah bermetamorfosis menjadi ormas pada 2000, Beliau diamanahi sebagai Ketua DPW (dewan pengurus wilayah) pertama yang melingkupi tiga provinsi, yaitu Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo yang disingkat dengan Sulutenggor. Sejak itulah hubungan kami semakin dekat, sebab tinggal bersama di Kampus Hidayatullah Palu, tepatnya di Kelurahan Tondo.

Pada periode kepengurusan kedua DPP Hidayatullah, saat Almarhum Ust. Abdul Mannan diamanahi sebagai ketua, Beliau meminta Ust. Khaeril untuk turut membantunya memikirkan dan mengurus Hidayatullah secara nasional, dan selang satu tahun kemudian kamipun menyusul Ust. Khaeril berpindah tugas di Ibu Kota Negara.

Dari ketua departemen, lalu diamanahi sebagai Ketua Bidang dan terakhir sejak pada 020, kami berdua mendapat tugas yang sama di Dewan Mudzakarah. Jika pada 2006-2020 kami sudah berkantor di bawah atap yang sama dan sempat bertetangga rumah yang berjarak hanya lima langkah, dalam empat tahun terakhir kami benar-benar berkantor di ruangan yang sama.

Dalam rentang waktu yang lumayan panjang, kami berinteraksi dengan Ust. Khaeril, terlebih dilengkapi dengan beberapa momen melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah, termasuk saat sekali jalan lewat darat dan laut pulang pergi, yang ditempuh berhari-hari, mulai dari Banten, Lampung, Palembang hingga Jambi. Terbayang betapa banyaknya kenangan indah yang kami lalui bersama dengan segala suka dukanya.

Penyantun, murah senyum dan humoris, adalah kesan yang sangat melekat pada memori siapapun juga yang sempat berinteraksi dengan Beliau. Maka tidak heran jika sang senior begitu mudah akrab dengan siapa saja dan dihormati serta amat dicintai oleh siapapun yeng mengenal sosoknya.

Cerita Hidayatullah Makasar, Hidayatullah Kendari dan DPW Sulawesi Tenggara secara umum, tidak bisa terpisahkan dengan sosok Beliau sebagai perintis.

Kepercayaan yang diberikan oleh lembaga sebagai anggota Dewan Pembina Kampus Utama Batam Provinsi Kepri, yang merupakan salah satu kampus terbesar di Hidayatullah dengan jumlah santri ribuan, terbayang seperti apa dinamika yang terjadi di dalamnya, makin mempertegas seperti apa sosok Beliau.

Selamat jalan wahai Mujahid, engkau telah menorehkan sejarah hidup dengan tinta emas, kami semua menjadi saksi, bahwa engkau sosok yang sangat pantas dijadikan teladan dalam banyak hal, untuk itu kami semua berdoa, semoga Allah mengampuni segala khilaf sebagai manusia biasa, dan diterima serta mendapatkan ganjaran terbaik atas semua amal baik yang telah engkau torehkan.

Teriring doa buat istri, anak-anak dan cucu-cucu tercinta, semoga diberikan ketegaran menghadapi ujian yang sungguh amat berat, karya suami dan Abah tercinta selama ini, adalah hiburan yang luar biasa, semoga menginspirasi kalian untuk berbuat lebih baik lagi di hari-hari mendatang. Allahuma aamiin. (*)