Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:08 Wita

Tausyiah Madrasah Orangtua: Kecerdasan Spiritual yang Utama

Editor: admin
Share

HidayatullahMakassar.com — Departemen Tarbiyah dan Departemen Dakwah Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar menyelenggarakan pengajian bulanan Madrasah Orangtua secara online, Sabtu (24/8/2024).

Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Ust Dr Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar MSi hadir memberikan tausyiah kepada ratusan orangtua siswa dan santri Al Bayan Fullday dan Boarding School yang bergabung di Zoom Meeting.

Berikut uraian bagian kedua atau terakhir yang dikutip dan disarikan dari tausyiah selama satu jam tersebut.

***

Idealnya bagi orangtua yang menyekolahkan anak di pondok pesantren wajib pula mengikuti tarbiyah atau training agar ada kesamaan visi dan mindset pendidikan anak.

Program training ini sebagaimana  diterapkan di sekolah elit al Falah Jakarta.

Al Bayan dengan tagline “Mendidik Generasi Unggul Berkarakter Qurani” juga dengan program Madrasah Orangtua ini sebagai awal membangun kesepahaman bersama dengan orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anak.

Mengapa Unggul? karena Al Bayan Islamic School (PAUD dan TK Al Wildan, SD, SMP dan SMA Integral Al Bayan) mengolaborasikan korikulum pendidikan nasional dan korikulum pesantren. Serta berakhlak quran dan berkarakter ibadah.

Bahwa ada dia faktor utama Tertanamnya karakter. Pertama adanya uswah/keteladanan dan kedua adanya pembiasaan.

Kenapa gagal pendidikan karakter di sekolah yang menjadi korikulum nasional karena menjadikan karakter sebagai ilmu dan pengetahuan semata

Diajarkan saja nilai-nilai karakter tapi tidak diteladankan dan dibiasakan.

Seperti halnya kita menasihati anak agar bersabar tapi anak selalu melihat guru suka marah dan orangtuanya suka bertengkar. Padahal satu contoh atau teladan lebih baik dari seribu nasihat.

Sementara untuk pembiasaan tak mengapa diawali pemaksaan, lama-lama terbiasa dan ikhlas. Maka di al Bayan ada pengkondisian memaksakan santri beribadah seperti shalat lail. Jika tak dipaksa maka akan memperturutkan nafsu untuk tidur saja sampai pagi.

Kita menghendaki santri dan siswa bukan saja memiliki kecerdasan intelektual, dan emosional tapi yang utama juga memiliki kecerdasan spiritual.

Dulu kecerdasan intelektual tertinggi. Namun tak menjamin kesuksesan karena kepintaran hanya berpengaruh 20 persen di kehidupan sehari-hari.

Ternyata kemudian penelitian memastikan kecerdasan emosional lebih besar pengaruhnya, 80 persen dalam kesuksesan seseorang.

Karena dengan kecerdasan ini seseorang akan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan berinteraksi semuan kalangan.

Tapi ternyata orang sukses dengan kecerdasan emosional yang dimilikinya tapi juga jika menghadapi permasalahan hidup.
Banyak orang sukses yang bunuh diri.

Karena ada kecerdasan lebih penting yakni kecerdasan spiritual kecerdasan ini membuat seseorang memiliki daya tahan jika hadapi masalah.

Secara substantif telah lengkap dalam ajaran Islam dan dicontohkan Rasululah dan ulama telah menuliskan dalam kitab-kitabnya tentang kecerdasan-kecerdasan ini.

Jadi jika anak kita dapati buruk nilai rapornya jangan bersedih karena hanya 20 persen pengaruhnya. Yang patut dikhawatirkan jika tidak memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. (habis/amc)



BACA JUGA