Kamis, 30 November 2023 | 07:11 Wita

Rejuvinasi dan Revitalisasi Kader Hidayatullah

Editor: admin
Share

HidayatullahMakassar.id — Memasuki usia setengah abad, bagi Hidayatullah mengadakan rejuvinasi dan revitalisasi kader merupakan sebuah keniscayaan. Para pendiri dan para perintis lembaga ada sebagian yang telah wafat dan ada sebagian yang sakit.

Alhamdulillah di lembaga kita telah terjadi percepatan , bahkan lompatan rejuvinasi, dengan ditandainya Ustadz Nashirul Haq menjadi ketua DPP menggantikan Ustadz Abdul Manan. Ustadz Azis Kahar menegaskan, yang kami kutip dari akun FB Mujahid M. Salbu, bahwa urusan kepemimpinan ini sangat penting. Di dalam grand desain Hidayatullah transisi kepemimpinan di Hidayatullah akan berjalan sepuluh tahun ke depan, namun rejuvinasi sudah dipercepat dengan diangkatnya Ustadz Nashirul Haq yang relatif masih muda sebagai ketua umum DPP Hidayatullah.

Di Suara Hidayatullah edisi November 2023 Ustadz Hamim Thohari menegaskan bahwa, mengawali dasawarsa lima puluh tahun kedua Hidayatullah menjadikan tahapan REJUVINASI (peremajaan) dan revitalisasi sebagai program utamanya. Pada tahapan ini, seluruh pengurus organisasi serta fungsionaris amal usaha akan diisi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi dan faqih dalam Ulumuddin.

Spirit Mengkader

Allahuyarham Ustadz Abdullah Said intens mengadakan proses pengkaderan, sehingga telah tercetak banyak kader didikan beliau yang menyebar seantero Nusantara. Bahkan Ustadz Manshur Salbu menulis buku tentang perjalanan beliau dengan judul MENCETAK KADER.

Allahuyarham juga menggagas tiga ciri dimensi pengkaderan, dan hal ini langsung dipraktekkan di alam realita, yaitu:

1. Dimensi alamiah. Bukanlah karbitan, adakalanya kader harus sering terjun ke empang, sawah, ngecor, kerja bakti massal dan sebagainya. Bisa pula dimaknai pengkaderan struktur organisasi meniti dari bawah, baru jenjang atasnya, hal ini akan terjadi proses pengikisan thagha’, memupuk rasa solidaritas, yang sangat urgen untuk perjalanan lembaga ke depan, sebagai modal terciptanya shaffan kaannahum bun yanun marsus

2. Berdimensi ilmiah. Lembaga kita berjati diri imamah jamaah, ada struktur yang rapi, ada kepemimpinan, ada makmum yang siap sami’na wa atha’na. Semua itu ada prinsip yang mengatur, teruji dan terukur.

3. Dimensi Islamiah. Semua proses pengkaderan berpatokan syariah Islam, dalam hal ini diderivasi dengan manhaj Sistematika Wahyu. Subtansinya sesuai dengan syariah, begitu juga proses dan metodenya, insya Allah.

Menurut Ustadz Hamim Thohari, peremajaan itu harus dimaknai lebih luas, tidak sekadar peralihan generasi senior kepada junior, tapi rejuvinasi harus dimaknai sebagai peralihan pola pikir. Apalah artinya remaja kalau pola pikir masih kolonial. Hidayatullah sebagai Organisasi Massa (Ormas) Islam harus dikelola dengan manajemen modern, tetapi tetap memperhatikan kultur dan tradisi ibadah yang kuat dan akhlak Islami.

Reposisi Kader

Ustadz Abdurrahman Muhammad, Pemimpin Umum Hidayatullah pernah menyampaikan dalam sebuah zoom meeting, bahwa ada empat macam kader Hidayatullah, yaitu: kader struktural, kader fungsional, kader kultural dan kader profesional.

Dengan demikian sejatinya kader Hidayatullah punya cakupan yang sangat luas, mulai kader struktural yaitu para pemegang amanah di organisasi, lalu kader fungsional yaitu para fungsionaris di amal usaha lembaga, selanjutnya para kader kultural yang berpotensi menjaga ruh organisasi dan kader profesional, para tim ahli dan konsultan lembaga.

Seiring adanya rejuvinasi dan revitalisasi hal di atas akan berkait berkelindan. Para kader muda akan banyak mengisi di pos-pos struktural dan fungsional, sedang para kader sepuh banyak mengisi di pos-pos kultural dan profesional.

Apalagi jika ada wacana perlu adanya Dai tetap, seperti yang digagas Ustadz Nursyamsa Hadis, terbuka lebar para kader untuk menempati pos pos yang tersedia, insya Allah.

Begitu juga jika segera dimassifkan penugasan para kader di kecamatan kecamatan dan di desa desa. Sebab insya Allah di provinsi provinsi, kabupaten kabupaten serta di kota kota sudah relatif landing, maka rejuvinasi dan revitalisasi akan berjalan lancar dan selaras, serasi dan seimbang (S3), insya Allah.

Pusat Pengkaderan Da’i dan Murabbi

Untuk pusat pusat pengkaderan Da’i Murabbi bisa memanfaatkan kampus kampus Hidayatullah yang ada, dengan jalan disediakan area untuk hal ini.

Bisa juga disediakan tempat khusus yang strategis, berkolaborasi, organisasi dari tingkat DPD sampai tingkat DPP dengan dengan Majelis Murabbi.

Di tempat tempat tersebutlah para Da’i dan para Murabbi dilatih dan dikader baik dari segi pengetahuan dan skillnya, dan terutama spiritualnya. Untuk pembiayaan hendaknya di back up oleh BMH, Badan Wakaf Hidayatullah dan para dermawan yang tidak mengikat.

Wallahu a’lam bishowwab

Madiun, 29 November 2023

Penyusun : Muhammad Nur Hadi Abu Hamzah (Aktifis Hidayatullah, Mantan anggota Majelis Pertimbangan Wilayah Hidayatullah Jawa Timur)


Tags: