Minggu, 16 April 2023 | 17:47 Wita

Ramadhan Momentum Melatih Quranisasi Diri

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

Oleh : Ust Dr Nasrullah Sapa Lc MM, Ketua DPD Hidayatullah Makassar dan anggota Komisi Fatwa MUI Sulsel

HidayatullahMakassar.id — Momen Ramadhan seharusnya menjadi ajang persiapan untuk memiliki karakter spiritual melalui ber-Qur’an.

Semua orang berpeluang mendapatkan hidayah tapi tidak semua orang Allah beri taufik. Yang diberi taufik itu yakni manusia yang mendapatkan petunjuk dan mampu mengaktualisasikan nilai tauhid itu dalam dirinya.

Fungsi Al-Qur’an pada diri manusia ada yang hanya 30 persen, 50 persen dan mungkin ada yang 100 persen. Maka sepatutnya kita bertanya pada diri sendiri seberapa banyak nilai Quran tertanam dan bisa merasakan fungsi Al Qur’an dalam diri.

Di Quran surah Yunus disebutkan bahwa fungsi Al-Qur’an yaitu sebagai “Muidzhah” yakni sebagai nasehat dan peringatan setelah melewati batas ketentuan.

Beda nasehat guru, orang tua, teman. Nah bagaimana ketika Allah ta’ala yang menasehati kita? apakah sama ketika dinasehati oleh orang tuua, senior dan guru kita?

Al quran juga sebagai “Syifaun limaa fishshudhur” Al-Qur’an adalah mengobati penyakit hati, yang nota bene juga merupakan sumber penyakit fisik.nx s z🌫🫡

Fungsi Al Qur’an yang lain yakni sebagai “petunjuk”, dan jauh lebih dalam sebagai “Rahmah”. Makin sering kita berinteraksi dengan Al-Qur’an harusnya memunculkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang di sekitar kita.

Maka ketika kita kolerasikan dengan Ramadhan, sebagaimana Al-Qur’an turun di akhir Ramadhan. Allah meletakkannya agar orang yang mau mengQur’anisasi melatih mental dan siapkan keimanan selama sebulan.

Ada fase-fase yang harus dilewati agar mampu menerima keimanan itu. Ini momen mentauhidkan, mengeliminasi ke-aku-an, ketogo’an. Ramadhan momen untuk dijalani seorang hamba mengikis kesombongan melalui latihan kesabaran dari lapar dan dahaga.

Seharusnya di akhir Ramdhan, kita sudah siap quranisasi diri. Kita suda diberi petunjuk dan membiasakan diri selama sebulan dengan kesabaran. Tapi banyak saudara kita belum sadar bahwa ketika tidak ber-Qur’an dia akan gila. Mencari kesenangan dunia tanpa petunjuk Al-Qur’an pasti akan gila.

Seorang pejabat dengan kekuasaannya lalu melakukan korupsi tak lain karena ketiadaan quran pada dirinya. Karena orang yang mengemban amanah berdasarkan Qur’an maka mereka tidak akan gila, mereka mengembalikan bahwa semuanya dari Allah SWT.(*)

*) Disarikan oleh Syamsul Alimin pada tausiyah Ramadhan di Masjid Umar Al Faruq. Selengkapnya simak di https://www.youtube.com/live/FNR9lSYUDKc?feature=share