Senin, 28 Juni 2021 | 07:19 Wita
Ibadah Qurban Ibadah Pertumbuhan
■ Oleh ; H. Idris Parakkasi, Dosen Dan Konsultan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin
HidayatullahMakassar.id — Syariah Islam merupakan falsafah dan aturan hidup yang lengkap bagi kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupan dunia sampai pada kehidupan akhirat, agar manusia memperoleh kebahagiaan yang hakiki sebagai tujuan kehidupan setiap manusia.
Syariah Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta dalam bentuk ibadah secara khusus, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesama mahluk termasuk pada seluruh alam.
Konsep syariah Islam didalamnya ada perintah dan larangan untuk menguji manusia siapa yang beriman dan bertaqwa, dan melakukan amalan terbaik untuk menjadi bekal hidup baik didunia maupun pada hari kemudian.
Dalam perintah terkandung kebaikan dan kemashlatan bagi manusia dan alam semesta sehingga semaksimal mungkin untuk diamalkan dan ditegakkan. Begitupula sebaliknya larangan dalam syariah mengandung keburukan dan kerusakan bagi manusia dan dan alam seaca umum sehingga harus ditinggalkan dan dilarang.
Ibadah qurban adalah salah ibadah yang diperintahlkan Allah SWT untuk meneladari Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya dalam membuktikan ketaatannya kepada Allah SWT dalam keimanan dan menjalankan perintah syariah.
Ibadah qurban merupakan momentum sejarah dalam tegaknya nilai tauhid untuk membangun peradaban kehidupan manusia yang didasari pada nilai – nilai iman, ahlak yang mulia serta ketaatan dalam menjalankan syariah Allah SWT.
Disamping itu ibadah qurban merupakan bentuk permusuhan abadi dengan syetan dan perilaku syaithoniyah yang senantiasa menggelincirkan manusia dari keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ibadah qurban pada hakikatnya adalah “ibadah pertumbuhan” yang akan menumbuhkan nilai- nilai utama bagi manusia, nilai sosial, nilai ekonomi, kemasyarakatan dan peradaban hidup manusia. Antara lain;
Pertama, Ibadah qurban menumbuhan semangat berkurban dalam ketaatan dan kebaikan. Semangat berkurban sangat dibutuhan dalam menjalankan dan menegakkan agama. Semangat berkurban diperlukan dalam membangun kualitas individu, keluarga, organisasi, masyarakat, negara bahkan peradaban demi tercapainya tujuan kebaikan yang akan dicapai.
Kedua. Ibadah qurban menumbuhkan nilai kepedulian untuk membangun distribusi kemampuan dan kelebihan kepada orang lain, terutama kepada yang memiliki keterbatasan baik materi maupun non materi. Semangat berbagi perlu terus ditumbuhan untuk membangun keadilan distributif agar tercipta harmonisasi dalam kehidupan.
Ketiga, Ibadah qurban menumbuhkan nilai ekonomi secara riil. Ibadah qurban yang ditandai dengan penyembelihan hewan qurban berupa onta, sapi atau kambing akan menumbuhkan potensi ekonomi yang sangat besar dan meluas dari berbagai sektor. Jutaan ekor ternak yang disembelih dengan omzet bisa mencapat puluhan triliun pertahun akan mendorong usaha dan investasi dibidang peternakan, industri pakan, industri pangan, industri kerajinan kulit dan lainnya. Sehingga akan mendorong bergeraknya ekonomi secara multiflier efek yang akan membuka lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, menambah PAD daerah, peningkatan gizi masyarakat serta berbagai kegiatan ekonomi yang terkait. Keadaan ekonomi ini belangsung secara terus menerus yang akan meningkat setiap tahun seiring dengan memningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya ibadah qurban dan meningkatnya pendapat masyarakat dari dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh ibadah qurban.
Keempat, Ibadah qurban menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan. Aktivitas ibadah qurban selama 4 hari dengan suasana berbagi dan berbahagia menikmati daging qurban akan semakin menumbuh suburkan rasa persaudaraan dan kebersamaan, bukan saja sesama kaum muslimin tetapi daging qurban bisa dihadiahkan juga kepada non muslim sehingga hubungan kemanusiaan akan semakin terjaga ditengah masyarakat. Apalagi zaman dimana sifat materialsme, kapitalisme dan individulisme semakin terkondisi dalam kehidupan bermasyarakat.
Kelima, ibadah qurban mendorong semangat dan berani menghadapi tantangan hidup. Kisah heroik yang ditunjukkan nabi Ibrahim AS dalam menghadapi kezaliman raja Namruz dan kaumnya, ketabahan dan keberanian menghadapi kesulitan hidup di tanah kering nan tandus serta keberanian mengorbankan puteranya Ismail AS dalam ketaaatan merupakan nilai-nilai fundamental yang harus ditumbuhkan pada setiap insan beriman dalam menghadapi berbagai macam ujian dan tantangan hidup pada zaman ini.
Semoga semangat ibadah qurban yang kita laksanakan dengan meneladani nabi Ibrahim AS dan keluarganya dengan semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT, dapat menumbuhkan berbagai nilai keutamaan dan membuahkan buah kesuksesan, kemenangan dan kebahagiaan baik didunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam.■
TERBARU
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita
-
Raih Belasan Medali, Atlet Tapak Suci Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu Terbaik di Kejurnas UINAM Cup
18/11/2024 | 05:42 Wita
-
Borong 5 Emas, Al Bayan Taekwondo Juara Umum ElevenKick Makassar
18/11/2024 | 05:20 Wita