Jumat, 11 Juni 2021 | 08:24 Wita

Tolonglah Saudaramu yang Berbuat Zhalim

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Aqib Junaid Qahar, Da’i Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id — Diriwayatkan oleh Hadhrat Anas radliallahu ‘anhu berkata;

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا.

قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim (aniaya) dan yang dizhalimi”.

Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, jelas kami faham menolong orang yang dizhalimi, tapi bagaimana kami harus menolong orang yang berbuat zhalim?” Beliau bersabda: “Pegang tangannya (agar tidak berbuat zhalim) “. (H.R.Bukhari, No.2264)

Jangan dibiasakan mengungkap kekhilafan orang, sebab Anda pernah juga terkhilaf dan orang lain bisa pula mengungkap-nya.

Kalimat di atas adalah nasihat bijak yang patut jadi renungan.

Namun… Bila dalam konteks “musyawarah” dan demi untuk melakukan perbaikan, atas apa yang sedang dilakukan, atau mencegah potensi berulangnya kesalahan sama, maka hal tersebut bisa saja menjadi sebuah keharusan.

Masalahnya, bila seseorang terjangkiti “penyakit” selalu merasa benar atas apapun diperbuatnya, dan menjadikan bimbingan Allah sebagai landasannya, padahal terbaca (kadang terlihat sangat jelas) kalau ada ambisi terpendamnya butuh penyaluran.

Penyakit di atas, umumnya menimpa orang yang telah banyak berbuat dengan sederet pengorbanan, plus sekian prestasi terukir. Makin berpeluang penyakit itu kian parah, bila dia berstatus sebagai pemimpin dalam sebuah komunitas, dengan kewenangannya luas.

Semakin parah penyakitnya, maka semakin berat untuk menerima nasihat perbaikan, semua dianggap sebagai pelecehan yang sengaja mencari-cari kekurangan dirinya, karenanya tak akan segan melakukan serangan balik dengan mengorek-ngorek kesalahan masa lalu yang sudah lepas konteks.

Hal itu dilakukan, demi menimbulkan rasa takut / trauma pada siapa saja yang coba menasihatinya, maka itu adalah kedzaliman akan menjerumuskan pelakunya pada kehancuran.■



BACA JUGA