Selasa, 6 April 2021 | 09:00 Wita

4 Amalan Utama Ramadhan, Mujahadahkan untuk Ditingkatkan (3)

Editor: Firman
Share

■ Oleh : DR Ir H Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar MSiDewan Petimbangan Hidayatullah

HidayatullahMakassar.id — Amalan tama yang keempat dalam bulan Ramadhan yakni berinteraksi dengan al Quran sebanyak mungkin. Karena Ramadhan bulannya quran.

Ulama salaf memberi waktu dan tenaga yang sangat banyak dengan quran pada Ramadhan untuk tadarus dan tadabur. Misalnya Imam Syafii selama Ramadhan tamatkan baca quran sebanyak 60 kali. 

Beliau mengurangi dakwah dan mengajarnya untuk tilawah. Lalu bagaimana kita sisihkan waktu. Karena kita bukan ulama dan bukan hafizh. Jangan sampai kita termasuk manusia yang divonis Allah azza wajalla dalam firmanNya

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci.” (QS. Muhammad: 24)

Jadi orang yang tak tertarik mendengarkan ceramah tentang quran membaca dan mentadaburi isi quran maupun mengamalkannya maka bisa jadi hatinya terkunci.

Untuk bisa menghayati dan merenungkan isi al Quran maka kita harus memiliki basis ilmu. Maka perlu kita membaca tafsir. Kita tak boleh belajar Quran secara liar. 

Apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) itu mereka menganggap semua orang bisa mentafsirkan quran karena kata mereka makna sempurna quran hanya Allah yang mengetahui, sehingga semua orang bisa menafsirkan isi Quran. Mereka  hilangkan otoritas ulama dan setarakan orang yang kemarin sore belajar quran dengan para ulama.

Al Quran itu mukjizat walau kita tak mengetahu artinya tapi tetap memberi kebaikan berupa kesejukan hati dan menjadi makanan rohani yang menyejukkan karena al Quran itu ruh.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ

“(Dialah) Yang Maha Tinggi, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang menurunkan ruh (Al-Qur`an ) dengan perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya supaya ia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)” (Q.S. Al-Mu`min: 15).

Al-Qur`an Al-Karim disebut ruh, karena mempelajari dan mengamalkannya itu menghantarkan kepada kehidupan hati manusia di dunia, dengan ketakwaan, dan menghantarkan kepada kehidupan abadi di akhirat dengan kebahagiaan selamat dari siksa dan masuk kedalam Surga, sebagaimana ruh pada jasad yang menyebabkan kehidupan jasad.

Tidak seperti buku biasa misalnya buku berbahasa Inggris, bagi kita yang tak terlalu paham bahasa Inggris maka membaca 1 halaman sudah pening luar biasa.

Jadi obatnya galau dan stres ya al Quran. Penderita Covid itu, seperti halnya saya pernah mengalaminya, yang nikmat itu berdoa dan membaca quran karena belum ada obatnya Covid. Makanya orang beriman meninggal karena Covid, saya rasa mereka khusnul khotimah dan mati syahid.

Minimal tadabur Quran itu serendah-rendahnya  memahami artinya. Sayang sekali menurut sebuah survei, ummat Islam yang pernah khatam  membaca quran sekaligus terjemahannya hanya 2 persen. Ini memprihatinkan.

Maka mari kita sisihkan sebanyak mungkin waktu dengan kurangi tidur. Jauhkan pemahaman jika kurang tidur itu tak sehat apalagi memiliki kebiasaan saat Ramadhan itu banyak tidur pagi. 

Karena sangat tidak logis kita ibadah lail untuk serap energi dari Allah lalu saat pagi kita tidur. Maka mana enegi Allah itu ?

Mari jadikan salah satu target dan fokus kita Ramadhan yang segera tiba dengan sebanyak mungki membaca belajar dan amalkan quran. Wallahuallam.■ habis/fir

*) Disusun dari tausiah pada Tabligh Akbar Sambut Ramadhan di Masjid Umar Al Faruk, Sabtu (3/4/2021)



BACA JUGA