Minggu, 28 Februari 2021 | 08:13 Wita

50-an Hari Lagi Menikmati Suara Lantunannya Imami Taraweh

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Syaikh Sudais diangkat menjadi Imam Masjidil Haram pada tahun 1984. Adapun Syaikh Syuraim ditunjuk pada tahun 1992.

Keduanya memimpin sholat tarawih dan tahajjud di Masjidil Haram secara bergantian sejak tahun 1414 H (Maret 1994). Setiap malam, 10 rekaat pertama dipimpin oleh Syaikh Syuraim, lalu 10 rekaat berikutnya plus witir dilanjutkan Syaikh Sudais. Ataupun sebaliknya. Dan itu berlangsung setiap malam di bulan Ramadhan (Full 30 malam Ramadhan Imam Tarawih hanya 2 orang, mengkhatamkan Al-Qur’an selama sebulan).

Hal itu terus berlanjut hingga tahun 1423 H (2002), dan kembali lagi pada Ramadhan 1425 (2004). Setelah di tahun sebelumnya Imam Tarawih menjadi 3 orang, dengan penambahan Syaikh Shalih Ath-Thalib.

Insyallah ummat Islam akan kembali menikmati lantunan ayat quran saat mereka menikmati imam taraweh tahun ini, 50an hari lagi jelang Ramadhan.

Sejak tahun 1426, Imam Tarawih di Masjidil Haram ditambah menjadi 4 orang atau lebih. Dikarenakan usia Syaikh Sudais dan Syaikh Syuraim sudah semakin sepuh dan tidak memungkinkan lagi bagi keduanya untuk memimpin shalat tarawih secara penuh di bulan Ramadhan sebagaimana ketika mereka muda dahulu.

Maka, berdatanganlah Imam-Imam baru di Masjidil Haram, seperti Syaikh Al-Juhany, Syaikh Al-Budair (sekarang beliau di Madinah), Syaikh Al-Muaiqaly, Syaikh Al-Ghamidi (off), Syaikh Adil Al-Kalbani (off), Syaikh Baleelah, Syaikh Hasan Bukhari (off), Syaikh Yaasir Ad-Dausary, dan Syaikh Shalah Ba’utsman (off).

Meskipun berdatangan Imam-Imam baru di Haram, bagaimanapun tilawah Syaikh Sudais dan Syaikh Syuraim adalah yang paling membekas di hati umat Islam. Suara yang Iconic di telinga kaum Muslimin seluruh dunia. Syaikh Sudais dengan suaranya yang merdu nan lembut. Adapun suara Syaikh Syuraim terdengar lebih berat dan tegas. Benar-benar kombinasi yang sempurna.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga Syaikh Su’ud Asy-Syuraim dan Syaikh Abdurrahman Sudais.■

*) Sumber: Haramain Archives; Oleh: Akun fb Mahasiswa Madinah



BACA JUGA