Kamis, 17 Desember 2020 | 08:27 Wita

Da’i Parmusi Sulsel Dirikan 23 Sanggar Cinta Alquran

Editor: Firman
Share

Pimpinan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia Ustadz Rahim Mayau

HidayatullahMakassar.id — Di bawah bendera Pesantren Lorong Raudhah Indonesia yang dipimpinnya ustadz Rahim Mayau dalam kurun waktu satu tahun delapan bulan telah mendirikan 23 Sanggar Cinta Alqur’an di Makassar dan Gowa.

Sebanyak 3 Sanggar Cinta Alqur’an yang baru, masing-masing unit 21 di Gowa, unit 22 dan 23 di Makassar diresmikan 27 Rabiul Awal 1442 H (13/12/2020). Peresmian dipusatkan di Unit 21 Kampung Galoggoro Sungguminasa, Gowa.

DR H Abubakar Wasahua MH

Penasihat Pesantren Lorong Raudhah Indonesia dan Ketua Pengurus Wilayah Parmusi Sulawesi Selatan DR H Abubakar Wasahua MH menyebut apa yang dilakukan Management Pesantren Lorong Raudhah Indonesia dengan melahirkan program kongkrit Sanggar Cinta Alqur’an adalah bagian dari semangat menghidupkan Alqur’an, mencintai Alqur’an, mengamalkan Al-Qur’an dan membumikan Alqur’an.

“Dampak dari semangat ini tentunya akan turut mewujudkan tatanan masyarakat yang baik. Karena jika ingin bahagia dunia akhirat maka akrablah dan tadabburilah Alqur’an maka Alqur’an menjadi petunjuk keselamatan,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI ini menambahkan, kemampuan melahirkan Sanggar Cinta Alqur’an di berbagai tempat dalam kurun waktu relatif singkat tentu sangat ditopang oleh keikhlasan dan kompetensi SDM pembina yang ada di Pesantren Lorong Raudhah Indonesia.

Pimpinan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia ustadz Rahim Mayau mengatakan bahwa Sanggar Cinta Alqur’an Unit Galoggoro ini merupakan unit ke 21 dan merupakan unit pertama yang berada di luar Kota Makassar.

Menurut ustadz Rahim yang juga da’i Parmusi, 23 Sanggar Cinta Alqur’an di lingkup Pesantren Lorong Raudhah Indonesia dibina oleh 3 orang guru tahfizh, 1 orang guru Tilawatil Qur’an, dan 26 orang guru Iqra/ Alqur’an. Jumlah santri aktif saat ini 170 orang terdiri dari anak-anak, remaja, ibu-ibu, dan bapak-bapak.

Sekretaris Pengurus Wilayah Parmusi Sulawesi Selatan ini juga menyampaikan bahwa Pesantren Lorong Raudhah Indonesia yang berpusat di kompleks Mangga Tiga Permai Daya Makassar kini telah memasuki tahun ketiga berkiprah di tengah-tengah ummat.

Pesantren Lorong Raudah adalah pesantren tanpa pondok, pesantren ini memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lorong, mulai dari manusianya hingga sarana yang ada di lorong seperti emperan lorong, pos kamling, rumah warga, dan sebagainya.

Ustadz Rahim juga menjelaskan khusus untuk program tahfizh yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi memang dibutuhkan sarana khusus. “Untuk itu insya Allah awal 2021 akan dimulai pembangunannya di atas tanah waqaf H Andi Abdul Kadir Maiwa bin Petta Cambo di Kompleks Mangga Tiga Permai Daya Makassar, mohon do’a dan dukungannya,” ujar pembina SDM di Sekolah Islam Al Insyirah Makassar tersebut.■ rls/fir



BACA JUGA