Senin, 10 Agustus 2020 | 16:43 Wita

Kanwil Depag Sulsel Persilahkan Pesantren Kembali Buka Belajar Luring

Editor: Firman
Share

Aktivitas pagi santri Pondok Pesantren Tahfizh Ummul Qura’, Pucak, Maros

HidayatullahMakassar.id — Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Anwar Abubakar melalui Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kabid PD Pontren) H Mulyadi SE MM mempersilahkan Pondok Pesantren kembali buka untuk menyelenggarakan pembelajaran secara langsung atau luar jaringan (luring).

Hal ini diungkapkan Mulyadi saat menyampaikan sambutannya mewakili Kakanwil Depag Sulsel pada penandatanganan kerjasama antara Universitas Islam Makassar (UIM) dan Kanwil Depag Sulsel, Senin 20 Dzulhijjah 1441 H (10/8/2020).

“Menteri Agama sudah mempersilahkan kepada semua pondok pesantren buka untuk kembali beraktivitas normal, melakukan pembelajaran secara tatap mula langsung,” ungkapnya di auditorium KH Muhyiddin Zain, UIM, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.

Hanya saja, kata Mulyadi, pembukaan kembali ponpes untuk beraktivitas seperti sedia kala dengan memenuhi terlebih dahulu empat syarat.

Syarat pertama semua santri wajib miliki dan menunjukan surat keterangan sehat berupa suket hasil rapid test. “Demikian pula kepada seluruh ustad dan pengasuh di pesantren, sebagai syarat kedua,” jelas putra mantan Ketua Yayasan Al Gazali UIM Prof Iskansar Idy itu.

Syarat ketiga selama masa pandemi masih terjadi, pesantren dilarang menerima kunjungan dari orangtua santri dan kalangan di luar pondok.

Jika sudah memenuhi dan menyanggupi melaksanakan tiga syarat itu maka syarat terakhir mengantongi izin dan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 di daerah setempat.

“Kebijakan ini berlaku nasional, dan di Sulsel sudah ada beberapa pondok pesantren yang telah buka termasuk yang akan buka Pesantren Assadiaya maupun Ilmi Yaqin dan lainnya,” urainya.

Klaster Covid-19

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar berharap pesantren tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Untuk itu, dia mengimbau agar semua protokol kesehatan harus dijalankan.

“Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan atau gugus tugas sudah menekankan pentingnya menjalankan semua protokol kesehatan demi keamanan kita bersama,” ujar Anwar Abubakar pada webinar di Makassar, Senin (20/7).

Anwar Abubakar sangat mewanti-wanti agar setiap aktivitas yang dilaksanakan di pondok tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

“Terutama mengenai social distancing dan physical distancing. Apakah ini bisa diterapkan dengan baik karena biasanya kamar-kamar di asrama itu disi hingga puluhan santri. Belum lagi saat beribadah di masjid. Pondok pesantren jangan sampai jadi klaster covid, untuk itu mohon ini diperhatikan oleh pihak pengelola pondok,” terangnya.

Adapun mengenai pola pembelajaran, Kakanwil meminta agar pihak pondok mengkajinya dengan baik, apakah dengan tatap muka langsung atau secara daring. Menurut dia, pembelajaran dengan sistem daring punya kelemahan karena menggunakan biaya yang mahal. Ia mengaku tidak semua santri mampu mengikuti sistem daring karena keterbatasan ekonomi.

“Setiap santri itu beda-beda, apalagi di situasi pandemi seperti ini. Pembelajaran dengan sistem daring itu biayanya mahal karena harus membeli kuota internet yang cukup banyak,” ucapnya.■ fir


.



BACA JUGA