Senin, 27 Juli 2020 | 06:35 Wita

Dilantik Jadi Pejabat Struktural UM Enrekang, Ini Target Dr Ilham Kadir

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Universitas Muhammadiyah (UM) Enrekang melantik Wakil Rektor dan Pejabat Struktural, Sabtu (25/7/2020) di Aula Kampus UM Enrekang. Ini adalah kali pertama pelantikan semacam ini sejak ditetapkannya sebagai universitas yang sebelumnya dikenal dengan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) lalu berubah nama menjadi Universutas Muhammadiyah Enrekang.

Salah seorang pejabat sruktural yang dilantik adalah Dr Ilham Kadir, ia sudah dikenal tidak saja di daerah Sulawesi Selatan tapi di tingkat nasional, bahkan kerap membawakan materi seminar dan diskusi di berbagai daerah di Indonesia. Tulisan-tulisannya baik dalam bentuk buku, jurnal, hingga artikel di media lokal dan nasional sering dijumpai.

Ia dilantik sebagai Kepala Publikasi dan Hak Kekayaan Intelektual di UM Enrekang. Ketika dikonfirmasi, ia membenarkan dan berkomentar bahwa jangan dilihat apa jabatan yang diamanahkan tapi lihat dan pikirkan apa yang bisa dikerjakan untuk kemaslahatan umat,

“Jabatan apa pun yang kita emban kalau sungguh-sungguh bekerja, inovatif, dan tidak buntu jika ada masalah, insya Allah akan mendatangkan manfaat pada orang banyak,” ujarnya.

“Kami di sini sebagai bukti ingin menjadi bagian dari orang-orang yang menghidupi Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah, sebagaimana pesan Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan,” tambah Pimpinan Baznas Enrekang ini.

Ketika ditanya apa target-targetnya, Ketua Alumni Kaderisasi Seribu Ulama Baznas RI ini menjawab bahwa yang pada intinya agar kelak budaya literasi terbangun di lingkup civitas academika UM Enrekang.

“Kita kenal Tridarma Perguruan Tinggi, Penelitian, Mengajar, dan Pengabdian Masyarakat, bagian saya ada pada poin penelitian dan ini menjadi denyut nadi sebuah universitas, sebab segala bentuk pengajaran yang ada di kampus pada akhirnya bermuara pada penelitian, seorang mahasiswa dapat selesai kuliah jika telah merampungkan penelitian baik tingkat sarjana maupun magister dan doktoral,” terang Penulis fiksi “Negeriku di Atas Awan” ini.

Kedepan, kita inginkan agar setiap mahasiswa dan dosen mampu menulis makalah yang terbit di jurnal terakreditasi, dan kita juga akan terbitkan jurnal, membuat penerbitan buku-buku berkualitas, menghidupkan budaya tulis yang saat ini dianggap paling susah oleh sebagian mahasiswa, guru, dan dosen, pungkasnya.■ rls



BACA JUGA