Minggu, 5 Juli 2020 | 17:31 Wita

Manajemen Pembangunan Ekonomi Islam

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Prof Dr H Abdurahman A Basalamah (1)

HidayatullahMakassar.id — Pidato pengukuhan saya yang mengemukakan Konsepsi Islam dengan judul ; Manajemen Pembangunan Ekonoml Islam. Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Rektor dan para anggota Senat Universitas Muslim Indonesia. Demikian pula para hadirin yang saya muliakan.

Semoga Allah SWT melimpahkan taufieq, hidayah dan inayahnya kepada kita šemua, amien ya robbal alamien.

Judul pidato pengukuhan saya sebagi Guru Besar Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi UMI, sengaja saya angkat dengan beberapa alasan pertimbangan sebagai berikut :

Pertama : Saat ini kita sedang berada dalam suasana reformasi untuk mengantar kehidupan bangsa dan negara RI pada posisi kebahagiaan dan kehormatan yang mapan. Reformasi dalam dinamika manajemen tidak terlepas dari kehendak untuk memperkuat kembali dinamika kehidupan organisasi (reenergizing) ataupun bangsa sehinga mampu meningkatkan kemampuannya untuk berkembang atau maju.

Kedua : Berbagai permasalahan manajemen dalam era globalisasi menggunakan jurus penyelesaian yang justru makin menimbulkan masalah dan konflik. Hal ini disebabkan karena orientasi optimalisasi hanya menggunakan indikator minimisasi dan maksimisasi ( cost and profit oriented ).

Ketiga : Ekonomi global dengan pijakan pasar dan persaingan bebas, telah menimbulkan gejolak kerawanan moneter dan perilaku monopoli. Akibatnya, fluktuasi ekonomi dan resiko kerugian akan lebih banyak dipikul masyarakat pada negara yang baru berkembang.
Disamping itu makin memperkuat dominasi negara maju dalam mengeksploitir sumberdaya negara baru berkembang.

Insya Allah, sorotan dan konsepsi rumusan Islam (Al-Qur’an dan As- Sunnah) akan dapat memberi jalan keluar dan penyelesaian dari berbagai permasalahan dan kesulitan tersebut.

Untuk itulah kami mengharapkan menjadi kontribusi ilmiah bagi hasanah ilmu pengetahuan serta menambah wawasan keilmuan dan keimanan bagi anak didik dalam lingkungan UMI, dimana manajemen Islam yang telah menjadi mata kuliah wajib dan secara khusus bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UMI, dalam memantapkan pemahamannya akan Sistem Ekonomi Islam dan Manajemen Islam.

Manajemen Pembangunan Ekonomi Islam, beranjak dari lmu Manajemen dan Ekonomi Islam yang mengarahkan perhatian pada perilaku organisasi ataupun masyarakat dan pemerintah dalam menggerakan dinamika manajerial dan manajemen pembangunan ekonomi.

Hal ini berarti bahasan akan terarah : Pada bagaimana perilaku manajerial (managerial behaviour) dan perilaku organisasi (organizational behaviour) dalam dinamika ekonomi (sirkulasi aktivitas ekonomi) untuk mencapai kebahagiaan dan kehormatan baik organisasi maupun masyarakat dan pemerintah pada bidang kehidupan ekonomi.

Permasalahan yang tiada hentinya dirumuskan baik konsep maupun metode penyelesaiannya, berkenaan dengan pemerataan pendapatan dan kesempatan kerja serta fluktuasi ekonomi dan krisis moneter.

Permasalahan pemerataan dan kesempatan kerja pada hakekatnya terkonsentrasi pada kesalahan rumusan dari para manajer dalam mengerakkan dinamika pertumbuhan ekonomi tanpa kesadaran amanah keimanan dan amal sholeh.

Sehingga dinamika manajemen hanya berorientasi pada sasaran keuntungan tanpa mempertimbangkan kemaslahatan serta kehormatan.

Demikian pula halnya dengan masalah fluktuasi ekonomi dan moneter selain dipengaruhi oleh orientasi diatas, juga disebabkan karena hilangnya nilai moral yang berpijak pada keadilan dan ihsan.

Dinamika manajemen pembangunan dalam Islam berpijak pada kesadaran keimanan yang bernilai amal sholeh, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)

Artinya : “Demi perubahan waktu, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh serta berpesan kepada kebenaran dan kesabaran” (Q.S.AI-Asri 1-3)

Atas dasar amal sholeh (perbuatan yang benar dan terpuji), Allah menjanjikan tiga nikmat kepada orang mukmin yang menegakkannya.

Pertama; kemapanan kemampuan kehidupan (kekhalifaan dan kontinyutas).
Kedua; kemudahan dalam mangamalkan ajaran agamanya (keselamatan dan kehormatan),
Ketiga; perubahan yang mengantar kepada keamanan (stabilitas dan ketenangan).

Sebagaimana firman Allah ta ala

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sesungguhnya akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan menegakkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah meraka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasih”. (Q.S.An-Nur 55)

Sejalan dengan anjuran dan motivasi Rasulullah Muhammad SAW kepada ummatnya, berkenaan dengan kepastian, kebenaran dan keunggulan konsepsi İslam hendaknya senantiasa menjadi rujukan dalam menggeluti dinamika kehidupan pada semua aspek, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َاْلإِسْلاَمُ يَعْلُوْ وَلاَ يُعْلَى.

“Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.”

Artinya konsepsi Islam akan unggul dan tiada yang mengungulinya. Karena itu, seyogyanya orang mukmin memotivasi diri dengan rumusan pembangunan ekonomi yang berpijak konsepsi Islam, sehingga mendapat kan tiga janji Allah tersebut.■ bersambung/fir

*) Sumber: Dari buku Pidato Penerimaan Jabatan Guru Besar Ilmu Manajemen