Rabu, 10 Juni 2020 | 10:20 Wita
Ust Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah Pejuang Dakwah Islam
HidayatullahMakassar.id — Bagi masyarakat Indonesia secara umum, mungkin banyak yang belum kenal beliau. nama beliau kini harum tercatat dalam banyak buku sejarah perjuangan Islam dan Hidayatullah.
Allahuyarham Ust Abdullah Said lahir saat negara ini memproklamasikan kemerdekaan, tepat 17 Agustus 1945, setelah sangat lama dalam kandungan, 2 tahun.
Ia putra seorang kyai di Sinjai Sulsel. Kyai Abdul Kahar Syuaib. tak heran jika kemudian hari beliau mampu berkiprah luar biasa.
Sebagai kader biologis seorang ulama, semangat menuntut ilmu beliau sangat membara selalu berburu ilmu membaca ribuan kitab dan buku bahkan beliau sangat menginginkan untuk menimba ilmu langsung ke timur tengah.
Semasa muda, banyak organisasi beliau geluti. mulai organisasi pelajar, organisasi pemuda, organisasi politik dan lain lain. Dari organisasi seperti PII, HMI, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor dan lain-lain. Dari organisasi-organisasi tersebut beliau belajar bagaimana mengkader.
Mimpi besar beliau adalah menciptakan perkampungan pengkaderan. Sangat terinspirasi dari sebuah kampung pengkaderan yang dipimpin oleh Syaikh Abdollah Sa’eed, di sebuah daerah bernama Syanggit di selatan kota Tripoli, Libya yang menampung 5.000 santri dengan berbagai fasilitas dan peternakan.
Jiwa beliau sangat kuat dalam dakwah selain amar ma’ruf juga gencar dalam nahi mungkar. Salah satunya adalah mengganyang perjudian yang sudah menggurita di masyarakat Makassar pada masa orde baru. Gerakan ini tentu membuat keamanan diri beliau terganggu. Sehingga beliau pernah masuk dalam orang yang diintai pemerintah masa itu.
Hingga akhirnya beliau hijrah ke kota minyak Balikpapan dan memulai merintis sebuah pesantren. Di Pesantren inilah cikal bakal Hidayatullah me-Nasional. Para santri dididik oleh para asatidz tentang ilmu Bahasa Arab dan Inggris, Al-Qur’an, tajwid, ilmu hadis, tafsir, aqidah, fikih dakwah dan kepemimpinan.
Lokasi awal memang sempat berpindah-pindah, namun akhirnya beliau mendapatkan hibah tanah dari seorang yang sangat darmawan. H Darman namanya, lokasi tanah tersebut adalah di Gunung Tembak.
Tanah H Darman seluas 5.4 Ha. Sebelumnya digunakan untuk tempat pembakaran batu bata. Tak ada rumah huni, tak ada warga sekitar, jauh dari hiruk-pikuk. jauh dari kota, tanah itu nyaris tak berharga, karena terletak di pedalaman hutan pada saat itu.
Mengetahui pesantren membutuhkan tanah, H. Darman menangis sangat senang. Rupanya 2 tahun sebelumnya beliau pernah bermimpi didatangi orang berpakaian serba putih, putih bercahaya mukanya, Beliau sangat yakin akan ada kebaikan di tempat ini. Maka dengan sukarela beliau menghibahkan tanah seluas 5.4 hektar tersebut.
Hari bersejarah kemudian tercatat pada tanggal 3 maret 1976, lokasi tersebut ditempati oleh para santri, sangat unik angkanya karena tepat tanggal 3, jam 3, bulan ke 3, di Km 33.
Lokasi semak belukar, tempat batu bata dibakar, beliau memulai sejarah pengkaderan para santri. Mereka ditempa sedemikian rupa, hingga siap ditugaskan berdakwah di seluruh penjuru Nusantara.
Kini beliau telah tiada, Allah yarham Ust. Abdullah Said telah menyelesaikan misinya, peninggalan beliau bukanlah harta dan benda. Bahkan rumah pribadi pun beliau tak punya. Namun beliau meninggalkan kader-kader yang jiwanya membara, menggelora penuh suka dan bercita mendakwahkan nafas Islam ke seluruh penjuru dunia.
Pesantren Hidayatullah yang beliau dirikan kini telah memiliki lebih dari 500 cabang di Nusantara ini. Semua didedikasikan untuk Islam. Tak ada kata kepemilikan untuk pribadi. luar biasa sebagai suri tauladan.
Beliau layak jadi Pahlawan Dakwah. Karena ribuan individu bahkan lebih, dari ujung Aceh hingga Papua telah mendapatkan kesempatan menikmati cahaya Islam atas ikhtiar dan kerja keras dakwah beliau.
Inilah cikal-bakal perjuangan yang tak terlupakan. Cikal bakal dari sebuah lembaga dakwah yang membumikan kalimat tauhid di setiap jengkal tanah Nusantara. Kini dan nanti akan terus dicetak kader-kader dai dari Hidayatullah untuk ummat. Kader yang siap dikirim kemana saja, bahkan ke pedalaman di tapal batas terluar, seperti ujung timur Papua, atau Utara Kalimantan dan ujung barat Sumatera. Dimana pun anda berkunjung di Nusantara ini, InsyaAllah ada cabang pesantren Hidayatullah di sana.■ bc/*
TERBARU
-
Prodi Pendidikan Guru Madrasah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Raih Akreditasi Baik
19/12/2024 | 06:21 Wita
-
Tim Akreditasi Visitasi Tadris Matematika STAI Al Bayan Makassar
18/12/2024 | 06:32 Wita
-
BI Sulsel Pilih Al Bayan Hidayatullah Makassar Ponpes Percontohan Wakaf Tunai
10/12/2024 | 09:38 Wita