Selasa, 2 Juni 2020 | 15:03 Wita

Halal Bihalal

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Syamril, Direktur Sekolah Islam Athirah

HidayatullahMakassar.id — Sepekan terakhir banyak sekali acara Halal Bihalal. Ada Halal Bihalal keluarga besar, tempat kerja, teman sekolah, alumni kuliah dan warga tetangga dan jamaah masjid. Meski via online tetap terasa khidmat apalagi jangkauan pesertanya dari seluruh dunia.

Inilah budaya asli Indonesia. Sejarah munculnya pada masa Orde Lama. Pada saat itu ada perbedaan politik yang tajam antara para tokoh bangsa. Presiden Soekarno memanggil Menteri Agama dan muncullah ide mengadakan halal bihalal.

Melalui halal bihalal para tokoh bangsa yang berbeda pandangan yang tajam saling memaafkan. Saling menghalalkan segala perbuatan yang pernah dilakukan yang melukai dan menyinggung perasaan.

Maka Presiden Soekarno pun mengundang semua tokoh bangsa dan diberi nama acara Halal Bihalal. Para undangan hadir dan mereka saling bertemu dalam suasana idul fitri, saling maaf memaafkan, memulai kembali lembaran baru pergaulan dan interaksi. Acara berlangsung sukses dan sejak itu setiap tahun halal bihalal menjadi tradisi bangsa.

Saling memaafkan adalah perbuatan mulia dan ciri ketakwaan. Juga dapat menyehatkan secara kejiwaan. Memaafkan berarti melepaskan kegundahan dan dendam. Jika ada rasa sakit hati, ketersinggungan yang terus dipendam maka itu dapat membuat sakit jiwa. Terasa ada yang menghantui pikiran. Ada beban pikiran yang bisa terbawa ke alam bawah sadar.

Cara mengatasinya yaitu melepaskan bukan melekatkan. Lupakan dan lapangkan sehingga dada menjadi lega. Jangan dipelihara apalagi dikembangkan menjadi dendam kesumat yang masuk terlalu jauh ke dalam hati.

Salah satu cara melepaskan yaitu dengan berterus terang. Pepatah Arab mengatakan “dalam keterusterangan ada kelapangan’. Maksudnya saat minta maaf maka sampaikan secara jelas dosa apa yang ingin dimaafkan oleh orang lain. Lalu berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi. Itu juga berlaku saat memohon ampun kepada Allah.

Demikian pula yang merasa ada ganjalan dan sakit hati. Sampaikan secara terbuka apa ganjalan yang dirasakan. Lalu bukalah hati secara tulus untuk memaafkan. Itu akan melegakan.

Makna lain dari halal bihalal yaitu berjanji dengan diri sendiri untuk mengendalikan hawa nafsu agar hanya mengerjakan yang halal. Menjauhkan diri dari perbuatan haram.

Logikanya latihan sebulan menjauhi yang halal saja bisa. Semoga di bulan selanjutnya lebih mudah menjauhi yang haram dan hanya mengerjakan yang halal. Semoga dengan itu kesucian hati terus terjaga sebagai buah ramadhan dan makna idul fitri atau kembali suci. Selamat berjuang menjaga kesucian diri.■


Tags:

BACA JUGA