Senin, 4 Mei 2020 | 20:09 Wita

Amalan Hati

Editor: Firman
Share

Oleh : Syamril, Direktur Sekolah Islam Athirah

HidayatullahMakassar.id — Abu Bakar r.a adalah sahabat utama Rasulullah. Keimanannya sungguh luar biasa. Umar ra pernah mengatakan “Jika iman seluruh orang beriman (selain Nabi dan Rasul) dihitung beratnya dengan diletakkan di satu tempat kemudian iman Abu Bakar pada tempat yang lain maka berat iman Abu Bakar masih lebih berat”.

Pada sejarah kehidupan Abu Bakar tidak ditemukan penjelasan bahwa shalat atau puasa Abu Bakar lebih banyak daripada sahabat Nabi yang lain. Penjelasan yang ada yaitu infak Abu Bakar 100% dari seluruh hartanya. Saat ditanya oleh Rasulullah “Apa yang engkau tinggalkan untuk anak istrimu?”. Abu Bakar menjawab “Allah dan Rasul-Nya”.

Seorang ulama kontemporer dari Timur Tengah mengatakan keistimewaan Abu Bakar adalah bukan pada amalan raganya tapi pada amalan hatinya yang luar biasa. Keyakinan “Cukuplah Allah dan Rasul-Nya” adalah amalan hati. Berangkat dari keimanan dan tawakkal yang luar biasa sehingga mampu menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan.

Teringat sebuah hadist tentang 3 orang yaitu mujahid, ‘penghafal Al.Qur’an, dan dermawan. Kelak di akhirat mereka bertiga menagih surga kepada Allah. Tapi ternyata yang diberikan adalah neraka.

Mengapa? Sang mujahid mengaku berjihad karena Allah. Tapi ternyata hanya untuk dikenal dan dikenang oleh manusia sebagai pahlawan. Sang penghafal Al Qur’an pun juga niatnya bukan karena Allah tapi ingin dipuji sebagai muhaffizh. Juga si dermawan. Hanya ingin dipuji sebagai orang yang suka memberi. Mereka tidak mendapatkan surga karena tidak ikhlas dalam beramal.

Mari senantiasa jaga amalan hati. Jaga keikhlasan dalam segala aktivitas. Semoga Ramadhan dengan ibadah puasa yang sangat rahasia antara hamba dan Allah melatih kita menguatkan amalan hati berupa ikhlas kepada Allah selain melatih empati, peduli dan berbagi pada sesama.■


Tags:

BACA JUGA