Senin, 20 April 2020 | 20:29 Wita
Manusia Kopi dan Covid
■ Oleh: Syamril, Direktur Sekolah Islam Althirah
HidayatullahMakassar.id — Ambil 3 buah panci berisi air. Pada panci pertama, masukkan beberapa buah wortel. Pada panci kedua, masukkan beberapa butir telur. Pada panci ketiga, masukkan beberapa sendok bubuk kopi. Panaskan ketiganya selama 15 menit.
Setelah itu amati isi dari ketiga panci tersebut. Apa yang terjadi? Pada panci pertama, wortel yang sebelumnya keras, berubah jadi empuk. Pada panci kedua, telur yang sebelumnya lunak di bagian dalamnya, berubah menjadi keras. Pada panci ketiga, bubuk kopi sudah menghilang. Tapi air panas sudah berubah warnanya dan mempunyai bau kopi yang sangat harum.
Apa maksud percobaan di atas? Analoginya air panas ibarat masalah kehidupan. Wortel, telur dan kopi itu adalah tiga tipe manusia menghadapi masalah.
Bagaimana manusia menghadapi masalah? Ada manusia yang kalah seperti wortel. Awalnya kuat dan tegas.Tapi masalah kemudian mengubahnya menjadi lemah, kalah dan kehilangan harapan. Menyerah dan hilang semangat juang.
Ada juga yang bertahan seperti telur. Awalnya rapuh dan lemah lalu masalah membuatnya matang dan tegar serta tahan banting. Namun masih untuk dirinya sendiri.
Ada juga manusia pemenang seperti bubuk kopi. Air tidak mengubah bubuk kopi. Tapi bubuk kopi yang mengubah air. Air menjadi berubah karena adanya bubuk kopi. Masalah tidak mengganggunya. Malah dia bisa mengubah masalah menjadi peluang.
Manusia tipe kopi ini membuat sesuatu yang baik dari masalah yang dihadapinya. Ia belajar pengetahuan dan skill baru. Ia tumbuh bersama masalah dan kemudian membuat dunia di sekelilingnya berubah menjadi lebih baik. Ia mewarnai lingkungan, bukan lingkungan yang mewarnainya.
Wabah Covid-19 yang sekarang melanda memaksa kita belajar banyak hal. Mencoba bekerja di rumah, rapat dan belajar online. Saatnya nanti saat Covid mereda kita telah berubah menjadi new human untuk era new normal.
Manusia tipe kopi melihat masalah sebagai lahan melakukan perbaikan. Masalah dan kesulitan adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat, lebih baik dan lebih mampu.
Manusia tipe kopi juga sangat percaya diri pada apa yang dikerjakannya, tidak mudah menyerah, sabar dan tetap bersemangat karena yakin bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar.
Era Covid dan menjelang Ramadhan akan menjadi training kehidupan, life university yang akan melatih kesabaran kita. Di tengah kesulitan kita tetap beribadah dan beramal saleh. Meningkatkan keimanan dan saling menguatkan semangat kesabaran. Serta tetap bersyukur atas segala keadaan.
Itulah manusia yang tidak merugi karena nikmat waktu digunakan untuk meningkatkan keimanan, amal saleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Selamat menyambut Ramadhan.■
Makassar, 20 April 2020
TERBARU
-
Kadep Perkaderan Hidayatullah Raih Doktor di UIN Makassar. Ungkap Strategi Komunikasi Dakwah Pendiri Hidayatullah
26/11/2024 | 13:38 Wita
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita