Rabu, 1 April 2020 | 07:34 Wita
Jangan Bersedih
■ Pesan Dakwah 6 Sya’ban 1441H
By: Prof. Veni Hadju
HidayatullahMakassat.id — Buku La Tahzan (Jangan Bersedih) pernah populer di awal tahun 2000-an. Buku ini adalah karya fenomenal dari ulama dan juga penulis Saudi Arabia, Dr. ‘Aidh al Qarni. Buku ini dicetak ulang dalam berbagai bahasa dan dinobatkan sebagai buku terlaris pertama di dunia.
La Tahzan, adalah ucapan Nabi Muhammad SAW yang diabadikan Allah dalam al-Qur’an kepada sahabat setianya Abu Bakar Ash-shiddiq. Buku ini berisi pencerahan hati dalam menghadapi apapun masalah di hadapan kita.
Saat ini, kekhawatiran bahkan ketakutan melanda sebagian besar masyarakat di dunia. Wabah virus yang mengerikan terus menyebar bahkan di negara Adi Daya Amerika Serikat.
Manusia tidak tahu mau lari ke mana. Mereka menangis, ingin mengadu, ingin bertobat menyesali dosa-dosanya, ingin mendapat petolongan. Mereka bingung karena selama ini jauh dari Sang Pencipta, dan kadang menolak kehadiran Allah. Hati mereka kosong dan hampa.
Allah memberikan hati kepada setiap hamba ciptaan-Nya.Hati yang berisi iman tentu akan terarah dan beroleh petunjuk. Hati yang berisi iman yakin bahwa setiap musibah adalah ujian dan bisa juga peringatan.
Hati beriman akan tenang setelah berikhtiar dan bertawakal kepada-Nya. Hati beriman akan lebih khusyuk shalatnya dalam setiap ujian dan akan bermohon perlindungan hanya kepada-Nya.
Maha Benar Allah dengan Firman-Nya: Wastai’iinuu bishshabri washshalaati fainnahaa lakabiiratun illaa ‘alal khaasyi’iin (QS Al-Baqarah 2:45). Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
JANGAN BERSEDIH DENGAN UJIAN YANG MENIMPAMU KARENA ADA ALLAH BERSAMAMU.■
TERBARU
-
Difasilitasi BI Green House, Santri Putri Al Bayan Kembangkan Minat Berkebun
23/01/2025 | 18:25 Wita
-
Alhamdulillah.. Ketua STAI Al Bayan Tuntaskan Studi Doktoral
23/01/2025 | 06:46 Wita
-
Tausyiah Raker : “Kalau tak memiliki tak mungkin memberi.”
15/01/2025 | 17:20 Wita