Sabtu, 29 Februari 2020 | 12:11 Wita

Qorona Kholaqo Zamana Khazaba

Editor: Firman
Share

Oleh Aslam Katutu, Penulis Buku Membangun Jalan Tol Menuju Surga)

HidayatullahMakassar.id — Sama sekali tidak bermaksud ikut latah sebarkan cocoklogi tentang Virus Corona di buku IQRO. Karena jelas hal tersebut tidak bersumber pada Alquran dan Hadits. Kebetulan empat kata terdapat di buku Iqro jilid 1 halaman 28 yang ditulis oleh K.H. As’ad Humam.

Menurut penjelasan Pesantren Mahad Mantaaba mengatakan bahwa penulis Buku Iqro ini bukanlah seorang peramal. Menurut mereka, terjemahan kata-kata iqro yang viral ini kacau balau, hanya “cocoklogi” hingga aturan tata bahasa Arab dilibas, dan kalimatnya menjadi “Virus Corona Tercipta pada zaman penuh dusta”.

Bukan ini yang akan saya bahas sebagai persoalan Misleading Content atau konten yang menyesatkan. Tapi coba kita pandang dari sudut konten yang mengingatkan, antara Virus Corona dan Zaman kebohongan apakah keduanya mempunyai hubungan?

Ya, karena Virus Corona itu nyata saat ini , dan zaman kebohongan juga itu nyata saat ini. Keduanya nyata, Virus Corona nyata Allah ciptakan dan kebohongan nyata manusia lakukan di zaman ini . Klop ! Cocok ! tapi bukan cocoklogi.

Corona yang mewabah saat ini sudah menjadi sebuah epidemi yang sangat mengkuatirkan dan bahkan mengancam kehidupan manusia, apakah manusia segera menghentikan kebohongannya?

Kebohongan itu justru adalah virus yang lebih berbahaya dari virus Corona. Contohnya bermula dari kebohongan maka perbuatan korupsi terjadi. Sebuah kehancuran berawal dari kebohongan, ia bisa saja menyelamatkan sesaat namun menghancurkan selamanya.

Menghancurkan sebuah rumah tangga, menghancurkan sebuah perusahaan, menghancurkan suatu organisasi bahkan menghancurkan sebuah Negara sekalipun.

Kebohongan itu adalah manipulasi,
Bukankah Iblis menipu Adam hawa dengan kebohongan?

“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”,maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua.” [20-21].

Zaman ini bukan saja kebohongan dilakukan oleh iblis untuk menyesatkan manusia, justru manusia sudah melakukan perbuatan iblis; untuk saling menipu sesamanya, , saling berebut kekuasaan bahkan saling membunuh.

Kebohongan itu adalah pengingkaran,
hidup di dunia ini semua ada aturan-aturannya. Aturan itu telah Allah sampaikan sebagai Manual Book kehidupan manusia sebagai kebenaran yang hakiki. Tuhan pencipta Alam Semesta telah menetapkan Kebenaran Hakiki melalui Firmannya dalam Alquran dan dilengkapi hadits-hadits Rosulullah, lalu mengapa manusia masih melakukan pengingkaran dan menciptakan, melakukan dan menebar kebohongan-kebohongan di muka bumi ini dengan logika dan kepercayan dan keyakinan yang sesat sesuai nafsu mereka.

“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.” [58 : 19]

Kebohongan itu adalah kenunafikan,
Sekali melakukan kebohongan maka kebohongan hanya bisa dipertahankan dengan kebohongan lagi. Jadilah duni ini dipenuhi oleh kebohongan sehingga mengikis kebenaran hakiki.

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma´ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah adalah orang-orang yang fasik.” [9:67]

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” [4:145]

Kebohongan itu menyesatkan,
Kebohongan yang diulang-ulang akhirnya menjadikan kebohongan itu seakan-akan adalah suatu kebenaran. Informasi yang salah, memberi data yang palsu, apalagi dengan tujuan jahat adalah suatu perbuatan seorang pendusta yang paling akut. Karena kebohongan maka Epidemi Corona bisa menjadi infodemi – informasi yang keliru.
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” [16:105]

Wabah Corona adalah nyata, merebak kemana-mana tanpa batas, bahkan mungkin saja sudah berada di sekitar anda. suatu isyarat dari Allah untuk kita semua segera menghentikan kebohongan-kebohongan dan kembali kepada kebenaran hakiki.■

Jakarta 290220