Rabu, 26 Februari 2020 | 14:17 Wita

Karena Laa Ilaha Illallah, Sulaiman Gosalam Masuk Islam Sembunyi-sembunyi

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassat.id — Sulaiman Gosalam, dosen Unhas ini memeluk agama Islam sejak 1982. Ia lahir dari orang tua non-muslim.

Dari wawancara HidayatullahMakassar.id, pada Selasa 1 Rajab 1441 H (25/02/2020). Sulaiman bertutur, sebelum muallaf ia tinggal bersama keluarganya yang memiliki keyakinan agama mereka (Nonmuslim).

Sulaiman merupakan tipe siswa yang rajin belajar di sekolah karena belajarnyalah maka muncul dalam hati kecilnya mempertanyakan Tuhan, dan meyakini bahwa hanya ada satu tuhan tapi mengapa begitu banyak tuhan yang disembah.

Hingga akhir Sulaiman muda pun mulai belajar agama, mulai dari agama Budha, Kristen dan Islam. Lalu dalam agama Islam ini ada satu kalimat yang sesuai dengan hati kecilnya. Yaitu kalimat laa ilaha illallah yang artinya “tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah” jadi kalimat ini mentiadakan tuhan-tuhan yang ada selama ini. Nah ini yang benar kata sulaiman saat itu.

“Saya pun pelajari dan baca lagi setelah saya membacanya saya dapat hidayah dan yakin tapi saya baca lagi dan membuat saya yakin dan masuk Islam,” kata mantan Ketua Persatuan Islam Tianghoa Indonesia (PITI) Sulsel itu

Sulaiman pun menjelaskan mengapa ia masuk Islam.

Awal mula masuk Islam karena sejak Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah Menengah Pertama (SMP) ada ajaran agama Islam di sekolah dan pada umur 17 tahun saya masuk Islam secara sembunyi-sembunyi dari keluarga.

Saat saya telah masuk Islam saya sembunyikan identitas bahwa sudah muslim dan itu selama 1 tahun disembunyikan.

Sejak saat itu pula ia tidak makan babi setiap kumpul bersama keluarga tetapi oramg tua heran mengapa tidak makan babi tapi mereka hanya berpikir saya sedang bosan makan babi dan mereka tidak curiga.

Untuk melaksanakan sholat dilakukan di dalam kamar dan menguncinyanya setiap mau sholat, tapi suatu hari ketahuan saat melaksanakan sholat magrib karena lupa mengunci pintu. “Ibu saya masuk dan melihat anaknya sedang nunggak nungging gitu,” ujar Ketua Yayasan Hj Muhammad Cheng Ho pendiri dan pengelola Masjid Cheng Ho di Jl Hertasning Makassar ini

Saat itulah ibunya setelah Sulaiman melaksanakan sholat lalu bertanya. Dan dijelaskan bahwa ia telah masuk Islam.

“Marahlah orang tua dan bilang kamu mau jadi seperti tukang becak, pengemis yang tidak baik dan jadi pencuri,” ungkap Sulaiman.

Sulaiman menjelaskan bahwa mereka itu baru kenal Islam tapi belum melaksanakan Islam dengan baik. “Akhirnya saya perlihatkan bagaimana Islam yang baik dengan saya tidak merokok, minum minuman keras, bermain judi bahkan tidak main perempuan dan alhamdulillah orang tua senang dan terima.”

Salah satu cerita kemudian di hari Jumat ia ketiduran dan orangtuanya malah yang membangunkan “Nak-nak bangun pergi sholat Jumat.”

Hanya saja yang membuatnya sedih hingga sekarang orang tua masih tetap pada keyakinannya. Namun, orangtuanya senang dengan Islam karena ajarannya yang baik.

Sulaiman (55) yang kini seorang dosen di Universitas Hasanuddin Makassar dan pernah menjabat sebagai

Sulaiman juga kini menjabat sebagai Ketua Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB) yang rutin melaksanakan pengajian dan kajian bersama mahasiswa di Universitas Hasanuddin setiap Selasa sore.

Ia dan bersama Rektor unhas berinisiatif membangun Unhas untuk lebih religius ke depannya.■ iqra

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (al-Baqarah: 146)


Tags:

BACA JUGA