Senin, 24 Februari 2020 | 06:10 Wita
Dunia di Tangan Akhirat di Hati
■ Jalan Tol Menuju Surga, Oleh Aslam Katutu
HidayatullahMakassar.id — Dunia yang kita butuhkan ini hanyalah layaknya toilet. Ketika kita ingin buang air kita butuh toilet namun tidak ada orang yang sampai mencintai toilet. Orang hanya akan menggunakannya ketika mereka butuh, tanpa harus mencintainya.
Begitulah seharusnya kita memperlakukan dunia, bukan karena butuh lalu kita mencintainya. Bagaimana dengan istri yang kita butuh sebagai pendamping hidup, apakah kita tidak boleh mencintainya? Cintailah seperlunya karena istri pun sama halnya harta yang kita miliki yang waktunya kelak semua bakal ditinggalkan.
Cinta itu letaknya di hati, karena sesuatu hal yang tidak kekal karena bakal ditinggalkan maka jangan letakkan di hati, tapi cukup di tangan saja.
Lalu bagaimana jika kita benar-benar cinta, cinta pada harta kita, cinta pada anak dan istri? Bawalah semuanya ke akhirat.
Kalau mau dibawa ke akhirat kan harus diletakkan di hati? Hartamu jangan masukkan di hati tapi titipkan pada anak yatim, kaum duafa, bangun masjid, sumbang ke pesantren dan lain-lain.
Dan bawa keluargamu juga ke surga , jagalah anak Istrimu dari api neraka, didiklah agar benar-benar bertaqwa pada Allah ta ala.
Letakkanlah dunia di tangan jangan di hati. Jika dunia berada di genggaman tangan, akan menjadikan kita tidak terjebak pada sikap terlalu mencintai dunia. Juga tak akan terjerembab pada sifat laku culas, tipu menipu dan kerakusan yang sangat, sehingga menghalalkan semua cara untuk mendapatkannya.
Mau tau seseorang yang selalu dunia di hatinya? dia senang dipuji, dan berat jika dicela. Yang ini bisa menjadi pemicu baginya untuk melanggar larangan Allah karena khawatir dicela. Atau melakukan maksiat, dengan harapan bisa mendapatkan perhatian dari manusia. Jika hartanya berkurang maka hidupnya makin gelisah dan banyak mengeluh.
Sedangkan orang yang meletakkan akhirat di hatinya, adalah orang jika dia bisa menjadi orang yang apabila hartanya bertambah, dia bersyukur, dan jika hartanya berkurang, dia tetap bersyukur dan bersabar.
Semoga kita termasuk orang yang meletakkan dunia ditangan dan akhirat di hati, Amin. Sekian
*) Penulis Buku Jalan Tol Menuju Surga. Pegiat di Indonesian Islamic Business Forum
TERBARU
-
Kadep Perkaderan Hidayatullah Raih Doktor di UIN Makassar. Ungkap Strategi Komunikasi Dakwah Pendiri Hidayatullah
26/11/2024 | 13:38 Wita
-
Transformasi dan Transmisi di Masa Transisi Hidayatullah
24/11/2024 | 07:58 Wita
-
Nilai dan Keutamaan Hidup Muhammad Sebelum jadi Rasul
22/11/2024 | 06:04 Wita