Rabu, 12 Februari 2020 | 14:43 Wita

Ujian Tahfizh Rasa Internasional di Pesantren Lorong

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Enam orang santri tahfizh Pesantren Lorong Raudhah Indonesia, baru-baru ini mengikuti Ujian Tahfizh Mutqin Juz 30. Ujian secara terbuka ini dilaksanakan di tengah-tengah Lorong Raudhah di Kompleks Mangga Tiga Daya Makassar dihadiri para santri dan warga sekitar.

Peserta ujian itu Ainun Nafisah Andira binti Muh Irwan, Ifni Zahwa Lestari binti Engkus Kusnadi, Zaskia Ayuningtyas binti Munawar, Ahyarul Qalam bin Harun Al Rasyid, Aksa Hidayatullah bin Harun Al Rasyid, dan Haidir Syam bin Syamsuddin (kategori SD/SMP)    

Hadir sebagai penguji tunggal Al Hafizh KH Muh Humaedi Hatta SQ. Sebelum menguji Kiyai muda ini memberi motivasi agar para santri bersungguh-sungguh dengan Alqur’an yang ketika dibaca maka satu hurufnya berdampak sepuluh kebaikan, bahkan seorang hafizh akan menghadiahkan mahkota kepada kedua orangtuanya di Yaumil Akhir.

Mantan Juara Hifzil Qur’an Internasional di Libya, Yaman, dan beberapa negara Islam  ini juga mengatakan, bahwa rahmat Allah tidak hanya dirasakan oleh para pembaca dan penghafal Alqur’an di Lorong Raudhah ini, tapi juga menjadi keberuntungan bagi warga di sekitarnya.

Dalam menguji Santri Tahfizh Pesantren Lorong Raudhah Indonesia bidang juz 30, Kiyai Muda yang juga pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Al Imam Aljazari Kabupaten Takalar ini  mengajukan berbagai macam bentuk soal, mulai dari membaca surah secara utuh, menyambung ujung surah ke awal surah berikutnya, dan menyambung ayat secara acak.

Pimpinan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia Ust Rahim Mayau mengatakan, pihaknya sengaja mendatangkan Alhafizh K.H. Muh. Humaedi Hatta, SQ hafizh yang memiliki prestasi Musabaqah Hifzil Qur’an ( MHQ ) tingkat nasional dan internasional, agar fashahah (kefashihan bacaan Alqur’an ) di Pesantren lorong memiliki standar yang baik.

“Sekaligus hasil ujian santri kami lebih berbobot dan berkualitas. Walau pun pesantren kami tanpa pondok, berada di lorong dan hanya mengandalkan semua potensi yang ada di lorong, tapi dalam hal kualitas kami punya cita rasa internasional,” ujarnya.

Da’i  Parmusi ini penggagas pesantren lorong ini juga menyampaikan bahwa enam orang santrinya yang ikut ujian juz 30 mutqin semuanya dinyatakan lulus, dan satu di antaranya yakni Ainun Nafisah Andira binti Muhammad Irwan dinyatakan lulus dengan predikat Jayyid Jiddan ( bagus sekali ), hasil ini adalah prestasi sekaligus dorongan untuk periode kedepannya santri kami dapat memperoleh predikat Mumtaz (sempurna/istimewa).■ rls/fir


Tags:

BACA JUGA