Rabu, 12 Februari 2020 | 10:36 Wita
Jihadnya seorang santri ialah belajar, belajar, dan belajar “
■ Oleh : Nurazizah Saharuddin, Musrifah Santri Al Bayan Hidayatullah Makassar
HidayatullahMakassar.id — Bukan hanya dengan berperang mengangkat senjata seseorang dapat dikatakan berjihad. Akan tetapi menuntut ilmu agama bisa pula disebut jihad.
Bahkan sebagian ulama berkata bahwa jihad dengan ilmu itu lebih utama daripada dengan senjata. Karena setiap jihad mesti pula didahului dengan ilmu.
Jihad dengan senjata pun harus berbekal ilmu. Tidaklah bisa seseorang berjihad, mengangkat senjata, mengatur strategi, membagi ghonimah (harta rampasan perang), menawan tahanan melainkan harus dengan ilmu. Ilmu itulah dasar segalanya.
Sekolah Integral al Bayan Hidayatullah Makassar bukan hanya memberikan dan mengajarkan ilmu-ilmu kauniyyah (dunia/sains) kepada santri, bahkan ilmu-ilmu qauliyyah (agama/Diniyah) yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah menjadi tolak ukur dan penilaian penting dalam melahirkan generasi-generasi Qurani yang unggul dan berkarakter sesuai dengan visi sekolah Al bayan ini.
Tetapi, pada hakikatnya kedua macam ilmu tersebut sama-sama merupakan ilmu Allah yang penting dan berguna bagi kehidupan manusia.
Ingat sabda Nabi Muhammad SAW yang sering kita dengar, yang artinya: “Barangsiapa yang ingin meraih dunia maka ia harus menguasai ilmu. Dan barangsiapa yang ingin meraih akhirat maka ia harus dengan ilmu. Dan barangsiapa ingin meraih keduanya maka juga harus dengan ilmu.”
Jihadnya seorang santri ialah belajar, dan seorang penuntut ilmu akan berhasil dalam meraih ilmu yang dicarinya jika ia dapat membekali dirinya dengan enam perkara menurut perkataan Syekh az-Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim yaitu :
(1) Dzaka’ (kecerdasan), (2) Hirsh (sifat loba, rasa ingin tahu), (3) Ishthibar (kuatnya kesabaran), (4) Bulghah (sarana, biaya), (5) Irsyadu ustadz (bimbingan guru), dan (6) Thulu zaman (jangka waktu yang panjang).
Ayo, generasi muda jangan pernah lelah dalam mencari ilmu, karena jika kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus siap menahan perihnya kebodohan (imam asy-syafi’i)
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).■
TERBARU
-
Prodi Pendidikan Guru Madrasah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Raih Akreditasi Baik
19/12/2024 | 06:21 Wita
-
Tim Akreditasi Visitasi Tadris Matematika STAI Al Bayan Makassar
18/12/2024 | 06:32 Wita
-
BI Sulsel Pilih Al Bayan Hidayatullah Makassar Ponpes Percontohan Wakaf Tunai
10/12/2024 | 09:38 Wita