Minggu, 9 Februari 2020 | 14:53 Wita

Letak Urgensitas Pelajari Bahasa Asing Bagi Dai Milenial

HidayatullahMakassar.id — Bahasa bukanlah sekadar media berkomunikasi. Lebih dari itu, bahasa merupakan cermin kebudayaan dari tiap-tiap bangsa dan negara yang ada di dunia.

Dengan menguasai bahasa, maka manusia sejatinya terhubung langsung dengan kebudayaan dari belahan dunia yang lain.

Hal ini sebagaimana pendapat mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (HMPBI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Syaiful Ahmad, Ahad 15 Jumadil Akhir 1441 H (0709/02/2020).

Menurut Syaiful Ahmad, dalam menuntut ilmu, bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting.

“Apa jadinya ilmu tanpa bahasa? Bahasa merupakan jembatan yang menghubungkan penuntut ilmu itu sendiri dengan ilmu yang diingkannya,” katanya.

Dalam penuturannya, Syaiful menyebut bahwa para dai milenial bisa jadi sudah matang dengan wawasan keislaman. Akan tetapi, para dai itu sendiri turut terkoneksi dengan dunia global. Di mana dunia global ini menuntut agar manusia bisa menguasai bahasa asing. Khususnya bahasa Inggris.

“Era sekarang ini disebut era internet of things. Berdakwah melalui mimbar itu sudah biasa. Bagaimana jika dakwah melalui internet? Internet bisa mengkoneksikan siapa saja dengan dunia luas. Di sinilah urgensi kenapa para dai itu mesti bisa berbahasa Inggris. Bukan tidak mungkin para dai milenial akan punya jama’ah di Eropa atau Amerika sana,” ujar Syaiful yang juga merupakan mantan pengurus Pemuda Hidayatullah Sulsel ini.

Di samping itu, Syaiful turut melontarkan kritik atas banyaknya kegiatan yang tidak menunjang produktivitas pemuda Islam. Salah satunya yakni, game online.

“Perjuangan Islam ini kan akan terus diwariskan. Kepada siapa? Ya anak muda ini. Kita semua yang merasa muda. Lha, kalau aktivitasnya habis dalam game on line saja, apa yang mau diharap? Banyak waktu terbuang sia-sia dan tidak produktif,” jelas Syaiful Ahmad di akhir perbincangan.■ Ian Kassa

Zaid bin Tsabit pernah diminta oleh Rasulullah untuk mempelajari bahasa Suryani.[HR. At-Tirmidzi: 2639).