Sabtu, 8 Februari 2020 | 23:59 Wita

LDF SC Al Furqan UNM Bedah Buku, Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id— Semarak Mukhtamar ke 30 LDF SC Al Furqan BEM Fakultas Ilmu sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Bedah Buku karya Adian Husaini dengan judul “Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional” di Ballroom lantai 2 UNM.

Bedah buku yang berlangsung menghadirkan narasumber dari karya buku “Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional” Adian Husaini serta turut hadir staff I wakil gubernur Sulsel, Andi Aslam Patonangi, Wakil Dekan III FIS UNM , Jumadi, Dosen UNM dan kalangan mahasiswa dari berbagai Universitas di Makassar, pada 12 Jumadil Akhir 1441 H (08/02/2020).

Staff I Wakil Gubernur Sulsel, Andi Aslam Patonangi, mengatakan dalam Pancasila ada 2 kata adil dalam pancasila, pertama kemanusian yang adil, kedua keadilan sosial. Oleh karena itu segala hak asasi konstitusional dijamin haknya oleh Pancasila.

“Islam selalu memberikan jawaban dan pemahaman segala permasalahan yang ada dan dengan adanya bedah buku seperti ini menjadi kegemaran membaca bagi mahasiswa dan masyarakat,” tambahnya

Keislaman dan kepancasilaan adalah hal selalu diperbincangkan sampai sekarang bahkan sebagian berpandangan Islam dan Pancasila tidak bisa disatukan atau di sandingkan Pancasila dasar negara yang mengatur sedangkan Islam dasarnya aqidah dan tauhid.

Sebagian umat Islam beranggapan bahwa Pancasila adalah satu kesatuan karena dalam sila pertama menyebutkan “ketuhanan yang maha esa” yang artinya hanya satu tuhan yaitu Allah sedangkan sebagian yang lain mengatakan dalam urusan kenegaraan jangan membawa bawa agama.

Hal inilah yang memicu perbincangan yang panjang hingga saat ini, maka bedah buku “Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam” karya Adian Husaini ini memberikan penjelasan bagaimana Islam dan Indonesia satu kesatuan bahkan Islam itu sendiri di atas Pancasila.

Adian Husaini, mengatakan dalam Pancasila ada kata adil, Keadialan sosial dan kemanusiaan yang adil dan kata adil itu sendiri adalah bahasa Arab. Jadi tidak lain bahwa adil itu untuk seluruh umat manusia.

“Kita sudah ada bagaimana umat Islam menyikapi pancasila,” tambahnya

Beberapa permasalahan berislam dan berindonesia terjadi seperti pada 14 Oktober 2014 di sebuah acara TV Swasta, seorang politisi Indonesia membuat penyataan bahwa diatas hukum agama dan adat masih ada konstitusi negara. Pernayataan itu memicu kontroversi dan perdebatan luas di dunia maya. Sang politis dinilai telah meletakkan ayat-ayat konstitusi diatas ayat-ayat Alquran. Adapula yang menyatakan, dalam urusan kenegaraan jangan bawa-bawa agama, karena Indonesia bukan negara Islam.

Permasalahan seperti itulah perlu diselesaikan secara adil karena semangat berislam dan perlu diikuti dengan pemahaman keilmuan dan hikmah dalam penerapannya sebab Indonesia adalah mayoritas Islam.

Harapan dari adanya buku ini, Adian Husaini berharap dengan meletakkan kecintaan dan loyalitas kepada tuhan yang maha esa, seorang muslim tetap bisa menjadi orang Indonesia dan sekaligus muslim yang baik.

“Kita merdeka karena Allah,” kata Adian Husaini. ■ Iqra

“Dan jikalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu mendamaikan antara keduanya! Tapi jikalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang bagha itu kamu perangi sampai kembali kepada perintah Allah” (QS. Al Hujurat: 9 – 10).


Tags:

BACA JUGA