Sabtu, 25 Januari 2020 | 17:10 Wita
Al Qur’an Dan Hadits Model Pendidikan Hidayatullah Makassar
HidayatullahMakassar.id — Umumnya di setiap pondok pesantren, program agama merupakan matrikulasi penting pendidikan yang menjadi fokus utama pembelajaran.
Hal tersebut pula yang menjadi konsep pendidikan di pondok pesantren (Ponpes)
Hidayatullah Makassar. Al Quran dan Hadits sebagai pola pengkaderan di tempat ini.
Sesuai dengan tujuan Hidayatullah, setiap harinya, santri diajarkan untuk lebih fokus menghafal, agar Al Quran dan Hadits semakin akrab dengan mereka. Sehingga kelak ilmu yang mereka pelajari bisa menjadi pilar penting dalam membangun keutuhan ummat.
Ustadz Muhajir, salah seorang pengasuh santri saat ditemua di Ponpes Hidayatullah Makassar, Sabtu, 30 Jumadil Awal, (25/01/2020) mengatakan, ada waktu khusus bagi santri mengkaji Al Quran agar mereka semakin akrab dan lebih muda mengingat hafalan.
“Waktu khusus mereka menghafal Qur’an adalah setelah shalat malam lalu dilanjutkan bakda sholat subuh berjamaah,” ungkapnya.
Untuk kegiatan usai shalat subuh, santri dibuatkan halaqoh khusus atau kelompok kelompok melingkar agar para santri fokus dalam memperkuat hafalan mereka.
Pola ini yang dirasakan Ali Zaenal Abidin, salah seorang santri yang telah hafal 10 juz. Ia mengungkapkan, ketika menghafal ayat Qur’an di waktu tersebut, semua ayat ayat yang dihafal sangat mudah dipahami.
“Sangat mudah tertangkap atau mudah diterima. Karena waktu itu otak masih segar belum memikirkan sesuatu dan hati masih fresh untuk menghafal Al Qur’an,” kata Ali
Selain waktu yang ditentukan itu, para santri juga dihimbau agar menggunakan waktu kosongnya untuk tetap belajar Al Qur’an, sehingga hafalan mereka semakin tertanam ke dalam jiwanya.
Seperti saat selesai shalat, atau sebelum olahraga di lapangan, di lingkungan sekolah, dan dalam berbagai aktivitas lain. Mereka tetap harus moroja’ah (mengulang) membaca Al Qur’an, walaupun hanya setengah halaman atau satu lembar agar pada saat menyetor hafalan ke Musyrifnya (Penerima Hafalan), santri tidak terbatah.
Santri Hidayatullah memiliki motivasi kuat untuk hafal Quran dan Hadits, sebab sebagai seorang santri, menghafal Quran, selain sebagai penerang hidup ini juga merupakan hadiah terindah yang ingin mereka persembahkan kepada Orangtua masing masing. Karena AlQuran adalaah syafaat kelak di kemudian hari.
“Jika Al Qur’an adalah muliah dan menghafalnya adalah kemuliaan maka untuk menjadi mulia tidak bisa di capai dengan cara yang biasa maka perlu di butuhkan perjuangan.” tegas Muhajir.(Muliyadhi)
TERBARU
-
Prodi Pendidikan Guru Madrasah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Raih Akreditasi Baik
19/12/2024 | 06:21 Wita
-
Tim Akreditasi Visitasi Tadris Matematika STAI Al Bayan Makassar
18/12/2024 | 06:32 Wita
-
BI Sulsel Pilih Al Bayan Hidayatullah Makassar Ponpes Percontohan Wakaf Tunai
10/12/2024 | 09:38 Wita