Senin, 13 Januari 2020 | 08:08 Wita

Dan Tuhanmu, Agungkanlah..

Editor: Firman
Share

Ngopi Peradaban, Oleh : Irfan Yahya ST MSi

HidayatullahMakassar.id — Akan datang sesudah kalian kaum yang memakai kemewahan dunia dengan beragam macamnya, memakai kendaraan super mewah, menikahi wanita-wanita cantik, pakaian yang seindah-indahnya

Mereka memiliki perut yang tidak pernah merasa kenyang, nafsu yang serakah. Mereka rela menundukkan diri kepada dunia, pagi dan sore harinya mengejar dunia sebagai tuhan dan pengatur mereka. Mereka adalah sejelek-jelek ummatku, kata Rasulullah dalam sebuah riwayat hadist shahih.

Hidup di era disrupsi saat ini bagai hidup dalam ruang tanpa sekat, perlahan dan halus tanpa kita sadar teknologi telah menelingsuk masuk mendobrak pintu-pintu moral publik, hingga mengobrak abrik ruang privat keluarga sebagai basis pundamental tatanan masyarakat.

Saat ini kita hidup dalam ruang di mana ilmu pengetahuan dan teknologi, kekuasaan, kekayaan dan bahkan diri kita sendiri menjadi sesuatu yang sering kita agungkan

Kita mengangungkan kekayaan karena kita rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya, tanpa harus peduli halal dan haram. Firman Allah Ta’ala kita abaikan demi menggapai simbol kebesaran, kekayaan, kekuasaan dan karenanya kita sudah sangat sulit mengatur jadwal shalat lima waktu kita secara berjamaah di masjid, kewalahan mengatur waktu untuk silaturrahim, sepanjang hari waktu kita habis untuk bermain gadget, sementara Al Qur’an sama sekali tidak pernah kita sentuh, kita abai dalam menjenguk ketika ada sanak famili yang sakit.

Pada akhirnya bila kita salah kaprah dalam menyikapi kekuasaan dan kekayaan maka Allah ta’alapun menjadi kecil di mata kita, kekuasaan dan kekayaan tidak lagi kita yakini sebagai hal yanng harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Aturan buatan manusia kita persepsikan lebih baik dari aturan syariat. Semoga kita bukan bagian dari kaum yang dimaksud oleh hadist di atas, kita merupakan kaum yang menyambut seruan Allah, “Warabbaka Fakabbir”, maka Tuhanmu, Agungkanlah. Segala atribut kekuasaan, kekayaan dan ilmu yang kita miliki digunakan untuk mengabdi, tunduk dan patuh menganggungkan asma Allah Azza Wajalla.

Jadikan takbir yang sering kita lafadzkan setiap kali kita shalat itu menghujam dalam lubuk hati kita dan akan menjadi tameng agar kita terhindar dari ketundukan kepada tuhan-tuhan selain Allah SWT. Wallahu a’lam.(*)

*) Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Hidayatullah Makassar



BACA JUGA