Senin, 8 Mei 2023 | 17:26 Wita

Pembangunan Masjid Dimulai. Pusat Pelaksanaan 3 Program Wisata Spiritual Wadi Barakah

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

HidayatullahMakassar.id — Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Dr Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar MSi meletakkan batu pertama pembangunan masjid di kawasan Agrowisata Spiritual Wadi Barakah Hidayatullah Tompobulu, Pucak, Maros, Ahad (7/5/2023).

Ust Aziz berharap masjid yang dibangun dengan konstruksi “mengapung” di atas kolam itu bisa digunakan saat pertemuan pengurus kampus utama Hidayatullah se-Indonesia pada Februari 2024 nanti.

Turut meletakkan batu pertama pembangunan tersebut anggota dewan pembina Al Bayan Ust Ir Abdul Majid MA dan Ust Drs Ahkam Sumadiana, dewan pengawas Ust Drs Nasri Bukhari MPd dan Ust Muhammad Kaisar serta sejumlah asatizh senior Hidayatullah tamu kegiatan Mukhayyam Syawal Al Bayan.

“Sebagaimana kultur di Hidayatullah, masjid sebagai pondasi dan bangunan pertama dibangun di setiap pengembangan kampus maupun kawasan pondok pesantren. Keberadaan masjid insyaallah akan menjadi keberkahan, kebahagiaan dan menjadi katalis pengembangan Wadi Barakah,” jelas Ketua Yayasan Al Bayan Ust Suwito Fatah MM.

Masjid dengan konsep terbuka berukuran 9 x 9 meter itu didesain biro arsitektur Panrita Sembilan. “Akan menjadi pusat dan sarana pendukung utama program dakwah dan tarbiyah dalam kemasan wisata di Wadi Barakah,” jelas Direktur Wadi Barakah Ir Muaz Yahya. Tahap awal pembangunan disuport oleh donasi BMH Sulsel.

Ust Aziz memastikan kawasan agrowisata Wadi Barakah akan menawarkan dan melaksanakan tiga program utama dakwah dan tarbiyah kepada masyarakat.

Program pertama Camp Qur’an dengan fasilitas unit villa yang akan segera dibangun. Program ini mengajak masyarakat belajar baca dan memahami quran dengan nuansa wisata akhir pekan atau intensif sebulan bersama Ustad pembina dengan bacaan quran bersanad.

Kedua menyediakan program mukhayyam spiritual untuk tadabur alam, rekreasi fisik dan bathin sesuai syariah. Area camping ground Wadi Barakah bisa menampung sampai 1.000 tenda kemah.

Program ketiga outbond sebagai pendidikan karakter dan kepemimpinan Nubuwah. Tahap awal program wisata spiritual tersebut segera running-kan bagi anak TK, SD dan SMP.

“Jangan dulu untuk pelajar SMA karena sistem hijabnya kita pelajari dulu. Agar tidak ada campurbaur laki-laki dan perempuan dan wajib menutup aurat,” tegasnya.

Wadi Barakah diformat sebagai tempat wisata syariah etalase dakwah, tambahnya karena Hidayatullah mainstream gerakannya pendidikan dan dakwah.(fir)



BACA JUGA