Minggu, 12 Februari 2023 | 13:01 Wita

Kenangan Ust Jamaludin Nur:
Engkau tak lagi Menjemput dan Mengantar Kami

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

Oleh : Ustadzah Dr Hj Sabriati Aziz MPd, perintis dan pendiri Pesantren Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Mendengar berita berpulangnya ust Jamaluddin Nur sangat menghentak semua jamaah Hidayatullah dan bahkan semua orang yang mengenalnya.

Tak terasa air mata mengalir mengenang beliau. Ingin rasanya segera terbang ke Batam, tempat beliau berjuang selama ini, sekaligus tempat mengakhiri misi kehidupannya.

Sangat ingin rasanya menghantarkan janazah menuju alam barzahnya. Tapi kondisi tidak memungkinkan.

Kami baru bisa berangkat ke Batam sehari setelah meninggalnya, tentu tak lagi menemui jasadnya karena dimakamkan malam harinya.

Saya berangkat bersama suami, Abd Aziz QM. Dalam pesawat perasaan saya terguncang. Terbayang biasanya beliau dan istri menjemput kami di bandara, dan membayangkan wajah ceria dan ramah, serta sapaan yang khas, dan beliau sendiri yang jadi driver.

Pemandangan yang lumrah adalah beliau mengatur semua penjemputan dengan sangat apik.
Begitulah selalu penjemputan kami sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Padahal kami tahu beliau sangat banyak kesibukan yang harus dilakukan. Namun begitulah karakter beliau yang selalu memberikan pelayanan terbaik untuk para tamunya.

Masih teringat pada tahun-tahun awal di Tiban, tempat tinggal awal beliau dalam menjalankan amanahnya untuk merintis dan mengembangkan dakwah di Batam.

Saat kami berkunjung pertama kali ke Batam dijemputnya di pelabuhan dengan jemputan terbaik walaupun dengan fasilitas yang masih sangat minim.

Beberapa waktu kemudian ketika saya mendapat amanah sebagai Ketua Pengurus Muslimat Hidayatullah, kami sering melakukan kegiatan di Batam, baik itu training formal maupun datang dengan kegiatan ekstra yang diadakan di Batam.

Setiap saya datang entah itu bersama suami ataupun dengan kawan-kawan Muslimat Hidayatullah (MUSHIDA) , beliau selalu menjemput langsung di bandara. Demikian juga saat kami akan kembali selalu beliau sekeluarga yang mengantar kami.

Ust Jamal melakukan itu semua karena tekad yang bulat untuk memberikan penjemputan dan pelayanan terbaiknya.

Rasa inilah yang terus terkenang, mengguncang perasaan, sehingga tulisan ini terasa sulit saya selesaikan karena air mata terus mengalir. Tulisan terlihat kabur tak terbaca.

Saya dan suami akan tinggalkan Batam, dan tentu ust Jamal tidak lagi bisa mengantarkan kami ke airport sebagaimana biasanya.

Kini engkau telah kembali menemui Penciptamu, dengan diantar oleh banyak kader, sahabat dan kolegamu. Kami semua mengiringi kepergianmu dengan doa-doa terbaik dari kami, dan insya Allah engkau dijemput oleh para malaikat dengan jemputan terbaiknya.

Semoga di sana engkau merasakan kebahagiaan dalam jemputan amal-amal sholehmu, sebagaimana kami selalu merasa bahagia menerima jemputan dan layanan terbaikmu, saat kami datang di markaz perjuanganmu di Batam.

*) Graha Batam, 12/2/2023 disamping makammu, kampus Hidayatullah Batuaji Batam.



BACA JUGA