Rabu, 8 Februari 2023 | 11:55 Wita

Siswa SMP Al Bayan Hidayatullah Makassar Field Trip Education ke Tempat Bersejarah

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

HidayatullahMakassar.id — Sebanyak 120 siswa dan guru pendamping SMP Al-Bayan Makassar melakukan field trip education Road to south Celebes History ke empat tempat bersejarah di sekitar Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Rabu (8/2/2023).

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Lembaga Citra Muda Rajawali dimulai dari kunjungan ke Monumen Mandala, makam Sultan Hasanuddin, Benteng Somba Opu dan berakhir di istana kerajaan Gowa Balla Lompoa.

Korlap Field Trip, Ryan dalam arahannya menjelaskan dalam perjalanan ini selain siswa akan mempelajari sejarah juga harus menjadi pelaku sejarah dengan tepat menjaga keselamatan dan kebersihan sebagai wujud dari slogan Makassar tidak Rantasa.

“Kehadiran kami di sini untuk mengajarkan kepada adik-adik tentang sejarah Sulawesi Selatan dan kami berharap agar selama kegiatan ini kita tetap menjaga keselamatan dan kebersihan karena Makassar tidak rantasa,” ucapnya.

Kepala Sekolah SMP Al Bayan Makassar Abdullah Bahsan menjelaskan tujuan field trip edukasi ini untuk menamba wawasan santri terhadap sejarah lokal.

Ia berharap agar dalam kegiatan ini santri dan siswa tidak sekadar berjalan-jalan saja namun juga mendapatkan pengetahuan yang baru.

“Kami harap semua penjelasan yang sudah disampaikan dari pemandu harus dicatat segabai tambahan pengetahuan baru,” harapnya dalam sambutan pelepasan.

Sementara Kepala Departemen Tarbiyah Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, Moh Arfa, memotivasi santri untuk jangan pernah bermalas apalagi menyerah dalam belajar.

“Apapun keadaanya mari kita mengambil semangat dari sejarah Sultan Hasanuddin yang terus berjuang melawan penjajah dan tidak pernah menyerah sampai ia gugur,” katanya.

Ia juga berharap bahwa setelah kegiatan ini para santri lebih bersemangat dalam mempelajari sejarah.

“Harapan kami setelah ini santri semakin semangat untuk mempelajari sejarah bukan hanya sejarah nasional tapi yang tak kalah pentingnya adalah sejarah peradaban islam,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan sebagai santri agar tetap menjaga adab dan etika Islami selama mengikuti kegiatan.

“Karena antum adalah santri maka harus menjaga adab-adab Islami,” tegasnya.(firdaus)

Informasi lebih lengkap, silakan kunjungi Virtual Office klik ➡️ https://wa.me/c/6285256097848



BACA JUGA