Jumat, 23 September 2022 | 20:12 Wita

Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Tekankan Keteladanan dan Sabar dari Tim Kepengasuhan Santri

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

HidayatullahMakassar.id — Mengurus orang banyak itu tidaklah mudah, dibutuhkan kesungguhan serta konsistensi. Dalam rangka menguatkan peran pengasuh, digelar pertemuan evaluasi dan perencanaan rutin dipimpin Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Suwito Fatah MM di Ponpes Hidayatullah Makassar, Jumat (23/9/2022),

Pada kesempatan tersebut, Ust Suwito mengingatkan empat hal yang harus dimiliki oleh pengasuh. Pertama, pengasuh harus jadi teladan, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut.

“Apa yang nampak itu akan dinilai dan ditiru oleh santri-santri kita. Pengasuh juga harus bisa jadi teladan dari aspek ibadah, kalau santri saja disiplin bangun tengah malam, maka seharusnya pengasuh lebih dari itu,” harapnya.

Kedua, urainya, pengasuh harus sabar, mereka masih anak-anak yang harus terus diarahkan, diingatkan dan didampingi. “Kitalah yang jadi pengganti orang tuanya, anak-anak kita perlakukan sebagaimana orang tuanya perlakukan mereka, jika ada hal-hal yang tidak sesuai kita sabari, anak-anak yang melanggar, orang tua yang komplain kita sabari, kita mengurus orang banyak dengan berbagai karakter jadi kuncinya adalah sabar,” rincinya.

Ketiga, aspek regulasi, regulasi penting agar ada keteraturan, manajemen dapat berjalan dengan baik jika jelas regulasinya, anak-anak yang melanggar jelas regulasinya sehingga siapapun bisa memahami, demikian juga jika ada santri kita yang berprestasi diberikan reward, jadi semua berjalan seimbang.

“Jika regulasi kita rapi, orang bisa memonitoring perkembangan anaknya, sehingga mereka tidak khawatir meskipun mereka jauh dari anaknya,” tambahnya.

Keempat adalah doa, ini aspek yang paling penting. “Kita tidak punya daya, kemampuan kita terbatas, kita butuhkan Allah, jika Allah yang berkehendak tidak ada yang tidak bisa. Anak-anak yang dianggap sulit sekalipun akan mudah berubah jika Allah menghendaki. Jadi jangan pernah berhenti berdoa,” tegas Ust Suwito.(arfah b)