Minggu, 18 September 2022 | 16:59 Wita

Peradaban Islam. Kenapa Pergantian Peradaban Terjadi ? Bag 2

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

Oleh : Dr H Tasyrif Amin MPd, Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah dan pendiri Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar

OPINI, HidayatullahMakassar.id — Periodesasi peradaban Islam itu ada lima. Sebagiamana Nubuwah dari Rasulullah :

Rasulullah saw bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً عَاضّاً فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ» ثُمَّ سَكَتَ

“Di tengah kalian ada masa kenabian, yang akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan yang mengigit (mulkan ‘âdhdhan) dan akan ada tetap sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. kemudian akan ada kekuasaan yang memaksa (mulkan jabriyyatan) dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”, kemudian Beliau diam.

Bahwa telah berlangsung nubuwah selama 35 tahun, kemudian datang khilafah atas kehendak Allah berlangsung 30 tahun (dari Khalifah Abubakar hingga Hasan bin Ali).

Kemudian muncullah raja atas kehendak Allah yakni kekuasaan menggigit tidak dipilih dengan syura tapi dinasti turun temurun berlangsung 6661-1928 atau berlaku 1263 tahun. Tidak lagi khalifah tapi tetap memperjuangkan syariah.

Kalau membaca sejarah peradaban Islam khilafah jangan berhenti membaca pada Bani Umayah sebelum jumpa sejarah Umar bin Abd Aziz, jangan membaca sepenggal-sepenggal sejarah Bani Abasiyah sampai menemui sejarah Al Makmum dan Harus Al Rasyid.

Dan jangan sepenggal membaca sejarah khilafatul Turk Utsmani hingga sampai Muhammad Al Fatih. Karena akan banyak ikhtilaf jika tidak memahami sejarah hingga Umar bin Abdul Aziz, Al Makmum dan Harun Al Rasyid serta Muhammad al Fatih.

Lalu muncul kepemimpinan diktator. Kepemimpinan diktator itu kepemimpinan hingga hari ini.

Setelah masa ini insyallah akan hadir kembali khilafah yang menggunakan manhaj Nubuwah. Kapan itu ? sampai Allah kehendaki. Kita tak bisa perkirakan 100 tahun akan datang seterusnya.

Dalam pembahasan sejarah diperkirakan hadirnya kembali khilafah dibawah kepemimpinan Imam Mahdi yang sebelumnya didahului turunnya Dajjal, kemudian Nabi Isa bangkit lalu mengembalikan kehidupan kepada ajaran Rasulullah.

Maka kemungkinan masih panjang. Maka jangan ada yang menghukumi masa dan mengutuk pergantian peradaban. Karena sudah dinubuwahkan.

Kenapa pergantian peradaban itu terjadi ? Tentu tak terjadi alamiah ada sebabnya ada sistem penjelasnya. Al Quran menjelaskan pada surah Al Anfal dan surah Maryam.

Dalam Surat Al-Anfal Ayat 53
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Bahwa Allah ketika memberikan nikmat kekuasaan kepada suatu kaum maka Allah tak akan mencabut, kecuali kaum itu mengubah nikmat apa yang Allah berikan kepadanya.

Ketika Allah sudah berikan karunia apakah itu kekuasaan dalam hal ini untuk penegakan syariat Islam, Allah tak mencabutnya kecuali ummat tersebut mengubah nikmat yang diberikan.(fir/bersambung)

*) Disarikan dari materi yang disampaikan pada Diskusi Peradaban di Masjid Ummul Quraa Hidayatullah Depok



BACA JUGA