Senin, 29 Agustus 2022 | 21:11 Wita

Mahasantri Menulis – Rasa Malu Wanita Muslimah

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

OPINI, HidayatullahMakassar.id — Malunya seorang muslimah adalah merupakan mahkota baginya. Semakin ia menanamkan rasa malu dalam dirinya maka semakin tinggilah kehormatan dalam dirinya.

Dan karena rasa malu yang ia tanamkan itulah yang menjaga dirinya dari pandangan buruk setiap orang terhadapnya.

Di zaman yang modern seperti saat ini banyak wanita-wanita muslimah yang mulai menanggalkan sifat malunya. Mereka tidak merasah risih lagi dalam mengumbar aurat mereka di media sosial.

Bahkan sebagian besar dari mereka kerap mengumbar video joget-joget dengan menggunakan pakaian minim yang tentunya dapat mengundang syahwad lawan jenis.

Di zaman ini banyak pula wanita yang berlomba-lomba mengikuti ajang kontes yang mengeskspos kecantikan para wanita.

Tidak sebatas kecantikan rupa saja tetapi kecantikan bentuk tubuh diobral demi sebuah mahkota yang terbuat dari emas permata dan sebuah pujian dari orang lain.

Mereka rela menanggalkan rasa malu mereka sebagai sebaik-baik mahkota di dalam diri mereka. Naudzubillah min dzalik.

Dalam sebuah kisah, Aisyah radhiallahu anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata, ”Jika kalian wanita-wanita beriman maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman maka nikmatilah pakaian itu.”

Betapa Allah SWT menetapkan hijab yang sempurna bagi kaum muslimah adalah sebagai penjagaan tersendiri dari Allah SWT kepada kita agar kita terhindar dari hal-hal yang buruk.

Namun sayangnya banyak perempuan muslimah sekarang yang kerap mengikuti trend dalam berbusana, seperti memakai jilbab namun memakai pakaian yang menampilkan lekuk-lekuk tubuh mereka (ketat).

Bahkan mereka kerap memandang rendah wanita-wanita yang memakai busana muslim. Mereka menganggap bahwa wanita-wanita yang memakai busana seperti itu adalah wanita yang berpakaian kampungan, seperti ibu-ibu, sok suci, dan masih banyak lagi hinaan-hinaan serupa.

Padahal sudah jelas ayat yang menjelaskan perintah tentang menutup aurat dalam QS.Al-Ahzab ayat 59, yang artinya: Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampung, Maha Penyayang.

Peliharalah rasa malu itu pada diri kita sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. Karena sungguh rasa malu itu lebih berharga jika dibandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata yang sangat ingin kau dapatkan yang sangat ingin kau dapatkan sehingga kau rela menanggalkan rasa malu yang ada pada dirinya.

“Wahai saudara muslimah…… Kembalilah ke jalan Rabb-Mu dengan sepenuh kemuliaan dengan rasa malu dikarenakan keimananmu pada Rabb-Mu.” (*)

*) Oleh : Fitri Aulia Irwan, Mahasantri STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar