Senin, 29 Agustus 2022 | 20:53 Wita

Mahasantri Menulis – Kejamnya Pembunuh dan Dosa Besar Didapatkan

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

OPINI, HidayatullahMakassar.id — Pembunuhan merupakan suatu aksi yang dilakukan dengan menghilangkan nyawa seseorang maupun sekelompok orang dengan melanggar hukum ataupun tidak melanggar hukum.

Pembunuhan terdiri dari tiga jenis, yakni pembunuhan dengan cara sengaja, membunuh seperti disengaja, serta membunuh tersalah

Kasus pembunuhan ini pun masih sering terjadi di tengah masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Motif persoalan pemicunya pun beragam contohnya perampokan, sakit hati, dendam, asmara dan masih banyak lagi.

Bahkan, persoalan yang sepele sekalipun dapat memicu emosi yang memuncak sehingga akhirnya berujung pada tindakan kriminal pembunuhan. Lebih menyayat hati lagi, dilakukan secara sadis dan tragis.

Di Indonesia, kasus pembunuhan pun tidak jarang kita temukan. Beberapa media pun pernah memberitakan pembunuhan tersadis yang terjadi di Indonesia salah satunya pembunuhan berantai yang dilakukan Very Idham Henyansyah yang dikenal dengan Ryan Jombang. Ryan Jombang tercatat telah membunuh 11 orang di Jakarta dan Jombang, kampung halamannya, selama 2006 hingga 2008.

Aksi pembunuhan yang dilakukan Ryan sebagian besar dilakukan karena alasan ekonomi. Tak hanya itu, saat ini media dan media sosial digemparkan berita kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo. Sayangnya saya belum mengetahui pasti penyebab perencanaan pembunuhan tersebut.

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah kejahatan membunuh ini. Selain keadilan dalam penegakan hukum, upaya paling penting adalah penguatan spiritual dan kecerdasan emosional.

Membunuh manusia dengan sengaja seperti ini adalah nyata suatu kejahatan dan kezaliman.Tidak saja melanggar hak asasi manusia, tindak kejahatan itu juga bertolak belakang dengan agama dan fitrah manusia.

Islam dengan segala syariatnya bertujuan menempatkan diri manusia pada derajat yang mulia dan terpuji. Standar kesempurnaan agama ini dapat dilihat dari tujuan pokok syariatnya yang menjamin lima prinsip hidup manusia, yaitu agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan.

Dalam Agama Islam, Alquran dan hadis Nabi SAW menjelaskan tentang kekejian dan buruknya dosa membunuh.

Pertama, membunuh jiwa seorang manusia sama seperti membunuh manusia semuanya. Sebaliknya, orang yang menjaga dan menyelamatkan nyawa seorang manusia sama seperti menjaga dan menyelamatkan manusia seluruhnya (QS al-Maidah [6]:32).

Kedua, membunuh seorang Muslim adalah bagian dari kekufuran. Hal ini didasarkan kepada hadits Nabi SAW yang menyatakan, Menghina Muslim adalah kefasikan, sedangkan membunuhnya berarti kekufuran (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam sebuah riwayat juga pernah disebutkan, apa bila ada dua Muslim berkelahi dan salah seorang mengangkat senjata kepada saudaranya maka keduanya berada di jurang neraka Jahannam. Jika salah seorang di antaranya membunuh temannya, keduanya masuk neraka. Kemudian para sahabat bertanya, Wahai Rasul, kami memaklumi si pembunuh masuk neraka, tapi bagaimana dengan orang yang terbunuh? Maka Nabi SAW menjawab, karena dirinya hendak membunuh saudaranya juga (HR Bukhari dan Muslim).

Mudah-mudahan kita dilindungi dan dijauhkan dari segala bentuk kekejian dan dosa, termasuk dari kejinya dosa membunuh.Wallahu Al-Musta’an.(*)

*) Oleh : Fadhilla Maharani Farham, Mahasantri Prodi Ekonomi Syariah STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar