Senin, 29 Agustus 2022 | 08:33 Wita

Mahasantri Menulis – Bersemangatlah jadi Penuntut Ilmu yang Cerdas

Editor: Humas Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar
Share

OPINI, HidayatullahMakassar.id — Mengapa harus menjadi penuntut ilmu yang cerdas, mengapa bukan sekadar menjadi seorang penuntut ilmu biasa saja ?

Menjadi seorang penuntut ilmu yang terbaik akan menjadi sosok yang akan dikagumi dan menjadi teladan di setiap perjalanan waktu.

Kita bisa mengintip kisah sosok wanita asal Spanyol, ia tidak hanya dikagumi akan ke sholehannya, tetapi juga terkenal kecerdasannya saat menuntut ilmu, ia bernama Ummul Al Hasan binti Abi Liwa.

Ia adalah sosok yang paling semangat dalam menutut ilmu, meski terhalang jarak dengan pusat peradaban Islam, ia tak patah semangat untuk belajar ilmu syariat Islam.

Sangking semangatnya, ia tidak peduli dengan statusnya seorang wanita, itu semua demi menekuni ilmu sebagaimana para pria. Ia rela menempuh perjalanan dari Andalusia ke Baghdad dengan berjalan kaki demi berguru pada seorang imam fiqh.

Dalam kitab Al Muskitah Amir Abdullah bin Abdurrahman bin Muhammad menuturkan tentang Ummu Al Hasan : “Seorang wanita berilmu dan sholeh, putri dari abu Liwa. Datang setiap Jum’at ke majelis Jum’at nya Baqi’ bin makhlad di rumah Abdurrahman. Wanita itu merupakan seorang berilmu yang istimewa… “

Nah dari kisah di atas kita bisa mengambil pelajaran. Mungkin ada yang bertanya dimana letak kecerdasannya ? Eits…jangan salah fokus, perhatikan kembali kisahnya, kita bisa liat cara berpikirnya, dia tidak peduli akan jarak dari Andalusia ke Baghdad dengan berjalan kaki, bahkan ia tak permasalahkan dia adalah sosok wanita yang notabene sosok yang dianggap lemah.

Pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sebuah kisah semangat kaum wanita muslimah dalam mencari ilmu telah mencapai puncaknya. Hingga Rasullullah menyelenggarakan majelis ilmu yang khusus diperuntukkan untuk mengajari muslimah saat itu.

Dari Abu Sa’id Al khudriy Radhiyallahu Anha, ia mengatakan bahwa ada seorang wanita menghadap nabi shalallahu alaihi wassallam, seraya berkata, “Wahai Rasullullah kaum laki-laki telah memborong waktumu. Oleh karenanya peruntukkanlah untuk kami sebuah waktu khusus yang engkau tetapkan sendiri.

Pada waktu itu, lanjutnya, kami akan mendatangimu, lalu ajarkan kepada kami ilmu yang telah Allah ajarkan kepada mu. Rasullullah shalallahu alaihi wassallam lantas bersabda: “Berkumpullah kalian pada hari ini, di tempat ini.”

Kaum wanita pun berkumpul, Rasullullah lalu mendatangi mereka dan mengajari mereka ilmu yang telah Allah ajarkan kepada beliau shalallahu alaihi wassallam. (HR Bukhari dan muslim).

Dari kisah di atas dapat kita simpulkan, bahwa kita harus berpikir cerdas bahkan sekalipun itu dianggap remeh, lihatlah seorang wanita menuntut pada Rasullullah agar diberikan waktu khusus untuk diajarkan ilmu yang telah Allah berikan kepada beliau.

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah “. Hadits nabi yang diriwayatkan oleh al- Thabrani melalui Ibnu Mas’ud ini menegaskan bahwa kaum wanita memiliki kewajiban yang sama kaum laki-laki dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Tumbuhkan semangat dalam menuntut ilmu, jadilah orang yang cerdas, jangan hanya sekedar penuntut ilmu tanpa mempraktekkanya dalam kehidupan sehari-hari..semoga bermanfaat.(*)

*) Ditulis oleh Kamilah Humairoh, mahasantri Prodi PGMI STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar



BACA JUGA