Jumat, 18 Maret 2022 | 14:01 Wita

4 Faktor Penguat Kesabaran

Editor: Firman
Share

■ Oleh : Dr Nasrullah Sapa Lc MADosen STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menghadapi dan mengalami berbagai rentetan cobaan di suatu waktu.

Sehingga pada tahun itu dikenal sebagai Amul Huzni atau “Tahun Kesedihan” bagi Rasulullah.

Kesedihan dialami Rasulullah berturut-turut mulai ditinggalkan pamannya Abu Thalib yang dikenal sebagai sosok pelindung dakwah Nabi dari gangguan kaum kafir quraish.

Lalu sesaat kemudian meninggal istri tercintanya Khadijah. Lalu bersama ummat Islam yang baru sedikit mendapatkan boikot dari kafir Qurais. Berupa boikot transaksi perdagangan hingga larangan pernikahan.

Dengan segala cobaan ini, pertanyaan bagi kita apa yang dimiliki Rasulullah dan ummat Islam saat itu sehingga memiliki kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi hal tersebut.

Setidaknya ada 4 hal yang menjadi faktor penguat kesabaran tersebut

1. Keimanan kepada Allah. Jika bicara iman dan taqwa kadang isi dan makna keimanan tidak lagi bisa dipahami menyeluruh bahkan tidak berarti.

Padahal inilah benteng paling pokok dari seorang muslim, juga merupakab patokan dalam rangka berfikir dan bertindaknya seorang muslim.

Keimanan akan melahirkan kecintaan kepada Allah. Kecintaan itu dengan dilakukannya berbagai wasilah amalan yang mengundang kecintaan/mahabbah dari Allah ta’ala.

Karena sesungguhnya kita tak membutuhkan sesuatu yang lebih utama dan penting selain kecintaan Allah.

2. Hal paling penting lain setelah keimanan yakni kepemimpinan. Yakni kepemimpinan yang berlandaskan pada kecintaan pada Allah ta’ala.

Kita harus mencintai pemimpin dan sebaliknya pemimpin pun harus layak untuk dicintai dengan kesempurnaan akhlak mulia, kesempurnaan dan kebesaran jiwanya

Pemimpin seperti ini otomatis akan memiliki kewibawaan yang lahir karena ketaqwaannya kepada Allah. Yang membuat orang yang memusuhinya pun takut. Bukan kewibawaan dari kepalsuan dan pelatihan.

3. Ketiga karena keimanan kepada hari akhir. Keimanan ini menimbulkan ketahanan luar biasa terhadap godaan dunia karena meyakini ada yang lebih baik dan kekal di akhirat.

4. Tanggungjawab terhadap dakwah Islam juga sebagai penguat kesabaran. Keberlangsungan dakwah ditentukan pada kesabaran menghadapi berbagai rintangan dann tantangan dengan kesabaran.

Bukankan Allah ta’ala telah mengabarkan kabar gembira dalam al Quran. Bukan saja kabar akan akhirat tapi juga kabar duniawi dalam QS. At-Talaq Ayat 3

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.■ fir

*) Disarikan dari Taklim Rutin di Masjid Umar Al Faruq Pesantren Hidayatullah Makassar