Kamis, 17 Maret 2022 | 18:36 Wita

Ramadhan dan Kesehatan Hati

Editor: Firman
Share

Dari Taklim Rutin Muslimat Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id – Muslimat Hidayatullah (Mushida) PD Makassar menyelenggarakan kajian rutin setiap Selasa, bertempat di Mushala Pondok Putri Al Bayan Pesantren Hidayatullah Makassar.

Kajian rutin pada Selasa (15/3/2022) pada pukul 16.00 sampai selesai dipandu Ustadzah Nur Asiah, tilawatil Qur’an dibawakan oleh Murdhiyah Al Jahra, santei kelas XI tahfidz. Ia membacakan Q.S Al Hujurat ayat 10-13. Dan kajian dibawakan oleh Ustadzah Nur Yanti dengan judul ” Ramadhan dan Kesehatan Hati” Berikut ulasannya yangdisarikan dari taklim rutin tersebut :

***

Tak terasa bulan Ramadhan sudah nampak di depan mata. Banyak orang yang diberi kesempatan hidup tapi tidak sampai pada bulan Ramadhan, tidak dapat menjalankan ibadah-ibadah dibulan yang istimewa itu. Dan bulan Ramadhan tidak datang dua kali.

Hati adalah pusat dari aktivitas kita sehari-hari. Di dalam hati ada dua anak panah yang menuntun pada kebaikan atau keburukan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari)

Bulan Ramadhan mengajarkan pribadi kita menjadi lebih baik, lebih sabar, dan taat. Makanan halal menjadi penentu baiknya hati seseorang. Sedangkan makanan haram/tidak berkah menjadikan hati seseorang menjadi buruk dan selalu merasa tidak puas dan menjadikan diri tidak berakhlak.

Sebagaimana peringatan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah sabdanya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridlainya- beliau berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik. 

Segala sesuatu yang haram akan menghambat doa seseorang. Sementara doa itu adalah senjata yang ampuh.

Oleh karena itu, berikanlah hati makanan yang baik, maka amalan dan doa-doa akan diijabah oleh Allah ta’ala.■ Nur Azizah Salim/ALFA PERS



BACA JUGA