Jumat, 3 Desember 2021 | 08:45 Wita

Hukum Menoleh Saat Sedang Shalat

Editor: Firman
Share

■ Dakwah Al Bayan : Kajian Bhulughul Maram KITAB SHALAT BAB MOTIVASI AGAR KHUSYU’ DALAM SHALAT (Hadits 216)

HidayatullahMakassar.id — Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

وعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الالْتِفَاتِ فِي الصَّلاَةِ؟ فَقَالَ: «هُوَ اخْتِلاَسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلاَةِ الْعَبْدِ». رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
وَلِلتِّرْمِذِيِّ: عَنْ أَنَسٍ ـ وَصَحَّحَهُ ـ «إيَّاكَ وَالالْتِفَاتَ فِي الصَّلاَةِ، فَإنَّهُ هَلَكَةٌ، فَإنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَفِي التَّطُّوعِ».

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang menoleh dalam shalat.” Beliau bersabda, “Ia adalah copetan yang dilakukan setan pada shalat seorang hamba.” (HR. Bukhari). Diriwayatkan oleh Tirmidzi, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia mensahihkannya. Haditsnya adalah, “Hindarilah dari berpaling dalam shalat karena ia merusak. Jika memang harus dilakukan, lakukanlah pada shalat sunnah.” [HR. Tirmidzi]. At-Tirmidzi telah menghasankan sanad hadits ini.

Faidah Hadits

▪️ Al-Iltifaat yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah menoleh dari arah kiblat, yaitu wajah menoleh ke kanan atau ke kiri saat sedang shalat, sehingga tidak menghadap ke kiblat.

▪️Hadits ini menunjukkan terlarangnya  bagi  orang yang shalat untuk  menoleh karena hal ini disifati dengan setan yang mencopet shalatnya.

▪️Yang dimaksud copetan yang dilakukan setan pada seorang hamba dalam shalat karena menoleh seperti itu mengurangi kekhusyu’an seseorang dalam shalat. Setan berhasil menggoda seperti itu dan merasa bangga karena membuat shalat kita terganggu.

▪️Hikmah dilarang iltifaat (menoleh) saat shalat adalah selain karena ada gerakan yang sia-sia juga akan mengurangi kekhusyukan dalam shalat, serta merupakan tanda berpaling dari Allah.

▪️Hukum menoleh dalam shalat oleh Jumhur ulama dikatakan makruh tanzih.

▪️Hendaklah orang yang shalat dalam keadaan khusyuk, tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, tetapi fokus melihat ke tempat sujud.
Wallahu a’lam bish shawwab.■

—☆☆☆–


Oleh: Ust Abdul Qadir Mahmud MA, Kadep Dakwah & Pelayanan Ummat Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Makassar



BACA JUGA