Senin, 18 Oktober 2021 | 09:43 Wita

Hidayatullah Berangkatkan Para Kepala Sekolah Studi Tour ke Turki

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Kabar gembira bagi para kepala sekolah dan wakasek sekolah-sekolah Hidayatullah se-Indonesia. Mereka akan berkesempatan melakukan study tour mancanegara, ke Turki.

“Alhamdulillah ini program dari Dikdasmen DPP Hidayatullah. Insyallah akan menjadi motivasi dan sarana pengembangan kualitas para kepsek/wakasek agar berpola pikir global namun tetap dalam tindakan kearifan lokal dan Islam,” jelas Kepada Departemen Tarbiyah Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, Ust Muh Arfah MPd di Makassar, Senin (18/10/2021).

Yayasan Albayan Hidayatullah Makassar saat ini membina unit pendidikan dasar dan atad mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA.

Ust Arfah menyampaikan hal tersebut terkait keberangkatan gelombang pertama peserta studi tour para kepsek/wakasek, Kadepdik pendidikan wilayah Hidayatullah dan tim nasional Dikdasmen DPP Hidayatullah ke Turki, pagi tadi.

Ketua Depdikdasmen DPP Hidayatullah, Ust Nanang Noerpatria, menjelaskan studi tour Turki angkatan pertama tersebut diikuti 36-72 peserta.

“Kita sengaja menjadikan Turki sebagai negara tempat studi tour sebagai iktiar mengambil spirit dan motivasi untuk membangun peradaban Islam dunia melalui gerakan ekspansi pendidikan serta akan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan Islam Turki,” jelasnya.

Peserta studi tour akan mengunjungi dan melakukan kajian sejarah dan peradaban Turki perspektif Manhaj Nabawi mulai dari Makam Abu Ayyub Al-Anshāri salah satu Sahabat Rasulullah ﷺ yang syahid saat berusaha mewujudkan Nubuwwah Rasulullah ﷺ atas kota Istambul.

Lalu ke Edirnekapí, Gerbang Konstantinopel tempat masuknya Sultan Muhammad Al-Fātih setelah penaklukan ibukota Romawi Kristen Byzantium ini. Lalu ke Museum Panorama 1453 dan Ayasofya, simbol terbesar 1.125 tahun peradaban Byzantium yang ditaklukkan Islam

Kemudian ke Masjid Fatih dan Makam Sultan Muhammad Al-Fātih. Mengarungi Selat Bosforus dengan kapal, serta ke Museum Perang dan Pusat Kebudayaan Komando Militer (Harbiye) dan Drum Band Marching Band Jihad Mehter Utsmaniyyah

Tak lupa peserta juga akan mengunjungi Benteng Rumeli Hisarí yang dibangun 1452, setahun sebelum Al-Fathu Konstantinopel untuk memotong jalur bantuan Imperium Kristen Russia. Dan terakhir mengunjungi Masjid Çamlıca, masjid terbesar Turki yang baru selesai dibangun Presiden Erdogan setahun lalu.■ fir