Kamis, 7 Oktober 2021 | 20:01 Wita

Raih Kebahagiaan Dunia dan Kemuliaan Akhirat dari Membaca

Editor: Firman
Share

Oleh: Magfirah, Mahasantri Albayan Hidayatullah Makassar

HidayatullahMakassar.id — Wahyu pertama yang diturunkan Allah ta’alla kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa shallam adalah perintah membaca (iqra).

Bagi sebagian orang, membaca bisa jadi hal yang membosankan. Padahal, membaca bisa jadi kegiatan yang menyenangkan, terlebih karena membaca bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Membaca memiliki peranan yang sangat penting dalam lahir dan kembali bangkitnya peradaban Islam, loh…

Sejarah mencatat bagaimana puncak kejayaan peradaban Islam di masa lalu
bisa dicapai karena hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan.

Tentunya ini bisa terjadi karena ummat Islam dulu rajin membaca (dalam makna luas). Tanpa membaca, tak akan ada inovasi-inovasi sains seperti yang kita ketahui sekarang.

Membaca adalah kebudayaan manusia yang dilegitimasi Alqur’an. Allah ta’alla berfirman: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Q.S Al-‘alaq/96:1).

Menurut ulama dalam tafsir Jalalain, membaca harus dimulai dengan menyebut nama Allah. Karena sejatinya Allah yang telah mengajarkan manusia untuk membaca.

Bacaan dan pena seharusnya menginspirasi manusia untuk gemar membaca dan menulis. Sebab membaca itu adalah jendela ilmu. Seseorang itu baik pikiran, perasaan, dan perbuatannya tergantung buku-buku yang dibacanya.

Memilih bacaan yang baik dan bermanfaat tersirat dari perintah agar memulainya
dengan menyebut nama Allah SWT yang menciptakan bacaan.

Membaca dan menulis sejatinya saling menguatkan. Kendati tidak setiap orang yang membaca bertujuan untuk menulis, tapi yang pasti orang yang senantiasa menulis pasti gemar membaca.

Maka dari itu, sungguh tepat pernyataan Rasulullah. “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (H.R Thabrani). Maksudnya, ilmu dapat diabadikan dalam sebuah karya tulis.

Secara ontologis, gemar membaca pada hakikatnya adalah menjalankan
perintah “iqra” dan “utlu”. Apalagi perintah membaca tersebut diulangi lagi oleh Allah SWT. “Bacalah dan Tuhanmulah yang maha mulia.” (Q.S Al-‘alaq/96:3). Tentu bagi yang gemar membaca dan menulis akan mendapatkan pahala dari Allah SWT yang mulia dan istimewa.

Jadi, secara praksis pahala gemar membaca yang kemudian membuat seseorang mendapatkan ilmu adalah akan mendapatkan kebahagiaan hidup di
Dunia dan di akhirat.

Bukan hanya itu, gemar membaca juga menyucikan jiwa dan melerai perselisihan yang selama ini diselesaikan dengan mengandalkan otot, banyaknya pendukung, dan peperangan. Wallahuallam.■