Jumat, 3 September 2021 | 09:36 Wita

Salam, Rahmat dan Berkah

Editor: Firman
Share

■ Oleh: Syamril Al Bugisyi, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Kalla 

HidayatullahMakassar.id — Setiap salam pembuka atau penutup pertemuan diucapkan maka ada tiga doa yang dipanjatkan yaitu salam, rahmat dan berkah. Salam artinya keselamatan. Rahmat artinya kasih sayang. Berkah artinya kebaikan yang banyak. Ketiganya merupakan kunci untuk meraih hidup yang sukses dan bahagia.

Ketiga permohonan ini sangat relevan dengan hidup di masa pandemi. Kita semua ingin selamat dari wabah covid. Salah satu caranya selain dengan protokol kesehatan juga dengan protokol keimanan. Selain dengan menjaga imun, juga dengan menjaga iman melalui do’a. Itulah do’a memohon keselamatan di ucapan salam.

Rahmat atau kasih sayang Allah juga sangat kita butuhkan. Jika Allah menyayangi hamba-Nya maka tentu tidak akan dibiarkan menderita. Akan dibantu menghadapi segala permasalahan. Ibarat orang tua yang sayang kepada anaknya, tidak akan dibiarkan terlantar.

Hanya saja cara manusia dan Allah menunjukkan kasih sayang kadang berbeda. Allah menyayangi manusia bisa saja melalui ujian berupa penyakit seperti covid. Tujuannya untuk menjadi jalan ampunan dosa. Atau melalui musibah dan ujian Allah ingin manusia bersabar dan kembali kepada-Nya dengan menemukan hakikat kehidupan. Kembali bersyukur atas segala nikmat setelah lulus dari ujian.

Selanjutnya hal ketiga yaitu keberkahan yang artinya kebaikan yang banyak. Hidup yang berkah berarti hidup penuh manfaat, ketaatan dan jauh dari maksiat. Umur yang dimiliki digunakan untuk kegiatan yang positif jauh dari sia-sia apalagi dosa.

Harta yang berkah berarti halal dan thayyib. Halal sumbernya bukan hasil pencurian atau korupsi dan penipuan. Thayyib artinya penggunaannya untuk hal yang baik, bukan mubazir apalagi maksiat. Digunakan untuk diri sendiri, keluarga dan juga orang lain yang membutuhkan.

Keluarga yang berkah artinya saleh dan salehah. Suami, istri dan anak-anak menjadi jalan kebahagiaan karena tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Tercipta surga di rumah, baiti jannati, sampai akhirnya surga di akhirat.

Ilmu yang berkah cirinya bermanfaat. Apa yang dipelajari tidak hanya menjadi pengetahuan tapi juga menjadi jalan hidayah keimanan dan amal saleh. Ilmunya dapat memudahkan kehidupan manusia dan menciptakan nilai tambah dalam masyarakat.

Jabatan yang berkah yaitu memberi manfaat dan kemaslahatan untuk masyarakat. Kekuasaan yang dimiliki menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keputusannya demi kepentingan rakyat banyak. Bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan.

Hati yang berkah yaitu senantiasa bahagia dan gembira dalam kondisi apapun. Ada iman di dalam hatinya sehingga bersyukur atas segala nikmat dan bersabar atas segala musibah. Itulah kunci hati yang berkah.

Kita juga ingin negeri yang berkah yaitu aman, tenteram, sejahtera lahir dan batin. Masyarakat yang saling berkasih sayang jauh dari permusuhan dan pertengkaran. Saling bahu membahu dan tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.

Semoga kita senantiasa dapat meraih salam, rahmat dan berkah yang selalu diucapkan saat salam pembuka dan penutup majelis. Syaratnya jadikan sebagai doa dari hati yang tulus bukan hanya basa-basi pertemuan.■



BACA JUGA