Kamis, 12 Agustus 2021 | 11:08 Wita

Kegelisahan Aktivis HMI di Balik Berdirinya Pesantren Hidayatullah Makassar

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Empat dari lima tokoh pendiri Yayasan Al Bayan Pesantren Hidayatullah Makassar hadir menyampaikan cerita dan motivasi pada Refleksi 50 Tahun Hidayatullah dan Spirit Muharram 1443 H.

Kelima perintis dan pendiri organisasi Hidayatullah di Makassar dan Sulsel secara umum itu KH DR Abd Aziz Qahhar Mudzakkar MSi, KH Khairil Baits, KH Abdul Majid MA, KH DR Tasrif Amin MPd dan KH Ahkam Sumadiyana MA.

Ust Aziz berhalangan hadir pada kegiatan di Masjid Umar Al Faruk, Kamis (12/8/2021) pagi tadi, karena menghadiri pemakaman saudari bungsu bapaknya Abd Qahhar Mudzakkar, Hj Sulaeha Malinrang, yang wafat Rabu sore, kemarin.

Dari refleksi itu terungkap bahwa Pesantren Hidayatullah Makassar yang saat ini merupakan salah satu dari kampus utama Hidayatullah merupakan realisasi kegelisahan hasil kajian Islam yang dilaksanakan HMI di sejumlah kampus di Makassar pada saat kepemimpinan Ust Aziz.

Ust Aziz dan empat tokoh pendiri Yayasan Al Bayan yang mengelola Pesantren Hidayatullah Makassar merupakab tokoh dan aktivis HMI Makassar era 1980-an.

“Kajian-kajian keislaman yang kami lakukan telah melahirkan pertanyaan dan kegelisahan dimana bisa dilaksanakan dan diterapkan,” jelas Ust Tasrif, yang saat ini merupakan Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah.

Saat pendiri Hidayatullah KH Abdullah Said menyelenggarakan pengajian di Makassar menjadi jawaban kegelisahan tersebut. “Manhaj, visi dan misi Hidayatullah yang didirikan di Balikpapan sangat klop dengan pemikiran teman-teman maka bergabunglah kami serta dipercaya merintis Hidayatullah di Makassar. Ust Aziz didaulat memimpin,” tutur Ust Khairil, anggota Dewan Muzakarrah DPP Hidayatullah.

Salah satu yang membuat para mantan tokoh mahasiswa dari Unhas, UMI dan IKIP/UNM tersebut terhadap Hidayatullah yakni konsep kepemimpinan dan manhaj Sistimatika Wahyu Hidayatullah. “Dua hal ini merupakan warisan yang mahal dari allahuyarham Abdullah Said melahirkan karakter taat dari kader untuk menegakkan peradaban Islam yang menjadi visi Hidayatullah,” tambah Ust Majid, Ketua Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Sulsel.

Ketaatan kader Hidayatullah pada penugasan dakwah dan tarbiyah sebagai gerakan utama Hidayatullah, dijelaskan Ust Ahkam, anggota Dewan Muzakarrah Hidayatullah periode sebelumnya, tak lain karena doktrin salah satunya “sebaik-baik manusia yang paling bermanfaat” bukan yang sekadar melakukan kajian dan beribadah.

Simak cerita, refleksi dan motivasi para pendiri Hidayatullah di Makassar dan Sulsel itu pada chanel youtube Al Bayan Media TV yang menyiarkan langsung kegiatan tersebut di https://youtube.com/channel/UC83a_coR66ZBb6fRxjKGyIA

Atau simak artikel selanjutnya di media ini.

Kegiatan refleksi 50 tahun Hidayatullah tersebut merupakan salah satu dari belasan agenda dan kegiatan selama bulan Muharram yang akan digelar Yayasan Al Bayan di pesantren Hidayatullah Makassar Jl poros Tamalanrea BTP Makassar.

“Insyallah akan digelar berbagai kegiatan menyemarakkan Milad Hidayatullah dan HUT Kemerdekaan dalam bingkai keceriaan dan semangat Muharram,” jelas Ketua Yayasan Al Bayan Ust Suwito Fattah MM. Sore ini akan digelar pembukaan secara resmi.■ fir



BACA JUGA