Sabtu, 19 Juni 2021 | 07:04 Wita

Istiqamallah karena Istirahat itu di Surga

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Dalam hadits shahih Rasullah telah mengabarkan kepada kita sesuatu yang akan terjadi di akhirul zaman. Katanya

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”

Berita ini menjadi peringatan besar akan dahsyatnya fitnah akhir zaman yang bersamaan dengan ujian silih berganti bagi keimanan kita.

Untuk kokoh dalam keimanan, Nabi menggambarkan seperti orang memegang bara api. Namun siapa yang mampu istiqamah di jalan yang dituntunkan Allah dan Nabinya dialah orang yang beruntung.

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

“Bersegerallah kalian beramal sebelum datangnya ujian dan cobaan dari Allah. Di saat-saat itu ada orang yang beriman saat pagi dan kafir di waktu sore. Dia telah menukar dan menjual agamanya dengan nilai sedikit untuk perkara dunianya.”

Semakin bertambah zaman semakin canggih ilmu keduniaan, semakin berkembang teknologi maka semakin berat ujian yang kita hadapi.

Nabi juga mengabarkan

اصبروا فإن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إنه لا يأتي على الناس زمان إلا وما بعده شر منه حتى تلقوا ربكم

“Bersabarlah, karena sesungguhnya Nabi shalallaahu alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya tidaklah datang suatu zaman, melainkan zaman setelahnya itu lebih buruk dari zaman sebelumnya sampai kalian menghadap kepada Rabb kalian.’”

Ujian subhat menyambar-nyambat, ujian syahwat tak kalah hebatnya menjadilan seorang beriman berpotensi untuk terjatuh dari keimanannya. Menjadikan kita terlalai dan terjatuh dari apa yang dituntunkan Allah dan Rasulnya.

Maka jika kita menyadarinya bahwa hanya ada satu jalan untuk selamat yakni tetap konsisten dan istiqamah di jalan yang benar. Pegang agama ini bersabar dan kokoh di atasnya denga risiko apapun selama itu jalan yang diridhoi Allah.

Di zaman kita ini harus lebih kuat berpegang di atas Al Istiqamah ini. Kalau tidak maka di sana ada fitnah yang siap menumbangkan keimanan kita. Sejak bangun tidur lalu tertidur lagi akan ada terus ujian yang dihamparkan di hadapan kita.

Kata Rasulullah “Cobaan dihamparkan di hadapan seorang muslim bagaikan tikar dihamparkan seutas demi seutas”

Dalam ibadah dan ketaatan sedikitnya kita menghadapi musuh dan perkara untuk bertahan istiqamah di jalan lurus.

1. Hawa nafsu diri sendiri.
Untuk hadapi hawa nafsu diri begitu berat dan sulit tatkala Allah menetapkan hawa nafsu selalu mengajak pada kejelekan.

2. Godaan setan
Lalu ada setan dan jin yang mampu melihat kita yang bertekad bulat di hadapan Allah menggoda manusia pada keburukan. Sebagaimana tekad setan kepada Allah.

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.

Maka Allah memperingatkan

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

3. Kondisi lingkungan yang buruk
Berupa teman duduk yang tak baik.

Untuk lolos dari semua ini maka satu-satunya jalan dan kuncinya adalah istiqamah di jalan yang lurus.

Apa itu Istiqamah ? Al Imam Nawawi dalam kitab Riyadus Shalihin menjelaskan bahwa ulama berkata “Istiqamah maknanya terus menerus berada di atas ketaatan kepada Allah. Menjalankan perintah meninggalkan larangan,” Bukan satu dua hari satu dua pekan dan satu dua tahun saja tapi terus konsisten sampai ajal menjemput.

Istiqamah maknanya perjuangan, perjuangan makna pengorbanan terus menerus tanpa istirahat. Di dunia tak istirahat maka insyallah di surga kita akan istirahat total.

Bukan main keadaan orang di surga Allah menuturkan keadaannya. “Mereka duduk bersandar, air mengalir ke arahnya supaya penduduk surga istirahat tidak sibuk. Ketika hendak makan buah maka buah mendekat untuk dimakan supaya penduduuk surga istirahat total sebagai balasan kesibukannya dengan ketaatan di dunia.

Allah berfirman, “Maka istiqamahlah kamu sebagaimana yang diperintahkan kepadamu.” Jalankan setiap perintah walaupun manusia mencela. Tinggalkan larangan walau hawa nafsu mencintainya.

Pasti berat. Itulah namanya perjuangan. Karena

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.”

Seorang yang istiqamah bukanlah orang yang tak pernah bersalah. Karena kesalahan dan keteledoran merupakan sifat anak cucu adam. Tapi istiqamah itu berusaha tetap berada di jalan lurus jika salah maka segera bertobat atas kesalahan serta memperbaikinya.

Orang yang istiqamah juga menyadari nikmat Allah di saat Allah menunjukkan di jalan yang lurus. Maka tetaplah istiqamah apapun yang terjadi. Karena yang istiqamalah yang selamat di hadapan Allah.

Allah menerangkan dalam quran

اِنَّ الَّذِيۡنَ قَالُوۡا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسۡتَقَامُوۡا تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوۡا وَلَا تَحۡزَنُوۡا وَاَبۡشِرُوۡا بِالۡجَـنَّةِ الَّتِىۡ كُنۡتُمۡ تُوۡعَدُوۡنَ

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Bahwa orang yang istoqamah akan mendapatkan keutamaan besar dari Allah yakni akan turun kepadanua para malaikat yang akan memberikan kabar gembira “jangan takut dan jangan bersedih hati”

Para ulama menjelaskan kejadian ini terjadi ketika seorang yang istiqamah berada diambang kematiannya saat syakratul mautnya.

Ulama ahli tafsir menjelaskan “jangan takut” maknanya jangan takut dari apa yang akan dihadapi di hari akhir. Serta “Jangan bersedih” hati maknanya jangan sedih dari apa yang ditinggalkan di dunia karena engkau hamba yang istiqamah.

Juga dikabarkan, “Dan bergembiralah atas surga bagi kalian orang yang istiqamah. Berita gembira inilah yang membuat seorang yang istiqamah tersenyum di kala kematiannya.

Kata malaikat itu juga, “Kami penolong kalian dalam kehidupan dunia dan akhiratmu”

Di saat manusia meraba-raba di kegelapan saat melintas di jembatan sirat di sana ada orang yang memiliki cahaya untuk melintas.

Orang yang istiqamah terus dikabarkan kegembiaraan sampai berada di pintu surga.Di sanalah dia akan mendapatkan janji Allah

Sambutan indah dari penjaga pintu surga “selamat untuk kalian karena kesabaran kalian….” Juga dalam ayat lain “dan akan digiring orang yang bertaqwa menuju pintu surga dalam jumlah sangat besar. Akan dibuka pintu surga lalu penjaga berucap ‘selamat dan keselamatan atas kalian… silahlan masuk kekal untuk selamanya'”

Di saat itulah detik-detik kebahagiaan ketika janji Allah ditunaikan. Terlihat kemewahan dan keindahan surga, wanita cantik yang menunggu dan puncak kebahagian orang istiqamah tatkala mereka dibukakan penghalang antara dirinya dengan Allah. Maka akan terlupakan kenikmatan surga yang lain.

Siapa yang istirahat di dunia maka tak akan istirahat di negeri akhirat. Dan siapa yang terus disibukkan dalam keistiqamahan akan diistirahatkan di surgaNya.■ fir

*) Dari catatan kajian Safari Dakwah Ust Salman Mahmud Hafidahullah di Masjid Mutiara Rejeki Pagodam, Daya.



BACA JUGA