Selasa, 11 Agustus 2020 | 17:27 Wita

Yayasan Al Bayan Gelar Semiloka Pembentukan STAI Al Bayan Hidayatullah

Editor: Firman
Share

DR Syawaluddin Siregar MPdI sebagai narasumber pada semiloka STAI Al Bayan

HidayatullahMakassar.id — Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar menggelar semiloka pembentukan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan.

Semiloka “Penguatan Kelembagaan dan Tata Kelola STAI Al Bayan Menuju Islamic Worldview” dilaksanakan di aula STAI Al Bayan, Jl Tamalanrea BTP Makassar, Selasa 21 Dzulhijjah 1441 H (11/8/2020).

Dewan Muzakarah Hidayatullah Pusat Ust Ahkam Sumadiyana

Narasumber yang dihadirkan pada semiloka tersebut Ketua Penjaminan Mutu STAI Rokan Pekanbaru, Riau, DR Sawaluddin Siregar MPdI dan Anggota Dewan Muzzakarah Hidayatullah Pusat Ustadz Drs H Ahkam Sumadiyana MA.

“Semiloka ini mempersiapkan pemahaman, landasan, struktur dan program bagi terbentuk dan terselenggaranya STAI Al Bayan yang profesional dan berkualitas,” jelas Ketua STAI Al Bayan Irfan Yahya ST MSi.

Saat ini, izin STAI Al Bayan dalam tahap menunggu keluarnya SK izin operasional dari Diktis BAN PT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua Yayasan Al Bayan Ust Suwito Fattah

“Insyallah September mendatang kita doakan bersama agar SK STAI Al Bayan sudah kita pegang. Setelah sebelumnya telah dilakukan visitasi oleh tim Direktorat Perguruan Tinggi dan Kelembagaan Islam (PTKI) Kemenag dan BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).

Visitasi tersebut langsung dipimpin langsung oleh Direktur Dit. PTKI (Prof Dr M Arskal Salim GP M Ag), bersama Asesor BAN-PT (Dr Syamsu Niam MAg) dan tim (Fachruddi SAg dan Alip Nurianto MHum).

STAI Al Bayan mengusung tema Islamic World View akan menyelenggarakan langsung tiga prodi. Prodi Tadris Matematika, Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah dan Ekonomi Syariah.

Ketua STAI Al Bayan Ust Irfan Yahya

Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Suwito Fattah mengatakan lembaga pendidikan tinggi sangat penting dalam pembentukan peradaban Islam.

“Maka STAI Al Bayan sejak awal harus diposisikan sebagai perguruan tinggi bermutu dengan mendudukkan good governance dalam pengelolaanya agar bisa mencetak generasi dan sarjana yang siap melakukan ekspansi dakwah,” tutur Manager SDM dan Organisasi Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Pusat pada masanya itu.

Tata Kelola

Dr Syawaluddin dalam paparannya menjelaskan salah satu kata kunci pengelolaan lembaga pendidikan tinggi yakni akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk hasil yang lebih baik dalam pendidikan tinggi.

“Publik menuntut adanya akuntabilitas karena berkurangnya kepercayaan masyarakat dan penentu kebijakan kepada lembaga pergurian tinggi, terutama lembaga pendidikan yang dibiayai masyarakat,” urai Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Pekanbaru.

Sedangkan Ustad Ahkam Sumadiyana menjelaskan basis idiologi Hidayatullah dalam menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan tinggi.

“Lembaga pendidikan tinggi Hidayatullah tak lepas dari visi terbentuknya peradaban Islam dan misi dakwah Islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.

Saat ini Hidayatullah telah mengelola 8 lembaga pendidikan tinggi pada sejumlah kampus utamanya. Di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah di Balikpapan, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Lukmanul Hakim di Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah di Depok, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Hidayatullah di Batam, dan STIKMA Internasional di Malang.

STAI Al Bayan akan menjadi Perguruan Tinggi Hidayatullah (PTH) pertama di wilayah Indonesia timur dan akan diselenggarakan dengan standar kualitas yang sama dengan PTH yang telah lebih dulu ada.■ fir



BACA JUGA